Ringkasan Khotbah Ibadah Raya
Tanggal : 23 November 2025
Pembicara : Pdt. Bondan Abraham
Tema : Perjalanan Rohani
Link : https://www.youtube.com/watch?v=WqroqVWyxj0

Sebuah perjalan disebutkan perjalanan rohani saat kita percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Itulah saat perjalanan rohani kita dimulai. Keputusan untuk menjadi murid Kristus harus diambil dalam keadaan sadar, suka rela dan dengan ikatan emosional.

Langkah-langkah dari perjalanan rohani:

  1. Membangun dasar yang kuat
  2. Membangun gereja yang kuat

Proses ini akan terus berulang hingga kita memiliki value / nilai-nilai hidup yang kuat. Dengan nilai yang kuat, kita akan siap untuk hidup sebagai domba di tengah-tengah serigala dan terus bertumbuh menuju tujuan kita yaitu gereja sempurna. Inilah perjalanan rohani secara keseluruhan.

  1. Membangun Dasar yang Kuat
    Dasar yang kuat adalah percaya kepada Tuhan Yesus. Percaya di sini berbeda dengan percaya saat perjalanan rohani kita dimulai.

(Kej 12:21-24) Saat perjalanan rohani kita dimulai, sama seperti saat Abram dipanggil Allah keluar dari negerinya ke negeri asing. Saat itu Abram percaya dan taat kepada Allah. Namun saat Allah menyatakan bahwa Abram akan memiliki anak saat istrinya telah lanjut usia, Abram tertawa di dalam hatinya (Kej 17:15-17). Kepercayaan yang merupakan dasar yang kuat adalah saat kita percaya sepenuhnya kepada Tuhan tanpa ada keraguan atau mempertanyakan firman Tuhan.

  1. Membangun Gereja yang Kuat
    (1 Kor 3:16) Gereja adalah tempat di mana Roh Allah ada di dalamnya. Kerohanian kita adalah bait Allah. (1 Kor 3:10-14) Untuk membangun kerohanian kita, kita harus memberi perhatian kepada bahan untuk pembangunannya. Apakah menggunakan bahan yang kuat dan tahan api (emas, perak dan batu permata) atau bahan yang tidak tahan api (kayu, rumput kering, jerami). Ada saatnya kerohanian kita akan dibakar oleh api pencobaan. Bila kita membangun dengan bahan yang mudah terbakar, maka kerohanian kita tidak akan tahan terhadap api pencobaan.

Walaupun ia telah taat kepada Allah saat ia diperintahkan untuk keluar dari negerinya, Abram memiliki sisi sensitif saat ia belum memiliki anak. Tiap orang memiliki sisi sensitifnya masing-masing. Saat Allah mengijinkan sisi sensitif kita diuji, kita membutuhkan kerohanian yang dibangun oleh bahan yang kuat untuk bertahan. Bangunlah kerohanian kita dengan emas, perak dan batu permata, yaitu bahan yang tidak mudah terbakar. Bangunlah dengan firman Tuhan yang hidup, bukan firman yang disesuaikan dengan keinginan kita. Saat kita mendapatkan firman yang tidak sesuai dengan keinginan kita, tetaplah makan Firman Tuhan dengan percaya bahwa Tuhan tetap bekerja melalui firmanNya.

Saat kita mengusahakan untuk membangun dasar yang kuat, Tuhan menghargainya. Carilah hal apa yang menjadi titik sensitif kita. Sisi sensitif yang dapat membuat kita mempertanyakan kasih Tuhan. Tetaplah percaya kepada Tuhan dalam sisi sensitif kita, tanpa harus mempertanyakan atau ragu atas rencana Allah.

Usahakanlah dasar yg kuat sebelum membangun gereja yang kuat. Setelah dasar kita kuat, kita perhatikan bahan untuk membangun kerohanian kita. Ubah mindset kita, apapun firman yang diberikan, kita akan menerimanya dengan percaya penuh kepada Tuhan.

Amin, Tuhan Yesus memberkati.