Tanggal : 5 Mei 2019

Pembicara :Bpk. Gembala

Ayat Pokok : Kej 6:1-7

(Kej 6:1-7) Ketika dilihat Tuhan kejahatan manusia besar dan hatinya cenderung membuahkan kejahatan, hal itu memilukan dan melukai hatiNya. Maka menyesallah Allah dan menurunkan penghukuman dengan berat hati.

(1 Sam 15:11) Tidak sulit bagi Allah untuk meninggikan manusia. Namun Allah menyesal telah mengangkat Saul karena ia telah berbalik dan tidak melaksanakan firman Allah

(Kel 32:7-14) Allah menyesal hendak memunahkan bangsa Israel setelah diingatkan Musa. Kalau saja Allah memunahkan bangsa Israel saat itu, berkat Abraham tidak akan menjadi bagian kita.

(Yeremia 18:1-10) Semua tindakan dan keputusan Allah tergantung bagaimana hidup kita. Saat suatu bangsa berbalik setia dan Allah merancangkan malapetaka, maka ketika bangsa tersebut bertobat maka menyesallah Allah yang telah merancangkan malapetaka tersebut. Begitu pula sebaliknya.

Allah menyesal, hanya di catat dalam perjanjian lama. Dalam masa perjanjian lama, berlaku hukum tabur tuai. Gigi ganti gigi, mata ganti mata. Masa perjanjian baru disebut juga zaman kemurahan dan anugerah. Dalam zaman anugerah, Allah tidak menjatuhkan tanganNya kepada kita, sehingga manusia cenderung membuahkan kejahatan. Zaman anugerah tersebut akan berlangsung terus, sampai :

    1. Ketika kematian datang (Luk 16:19-31). Kita akan berbahagia apabila mati di dalam Tuhan.
    2. Pemulihan segala sesuatu (Kis 3:21). Tetaplah setia kepada Allah dan menjaga bejana kita tetap penuh dengan selalu memandikannya dengan Air dan Firman.
    3. Sampai rembang tengah hari (Amsal 4:18). Ketika pemulihan terjadi di akhir zaman, pastikan kita ada di sana. Maka kita akan menjadi gereja yang semakin terang, hingga rembang tengah hari. Bila kita tidak ada di sana, maka kita akan menjadi mereka yang ditinggalkan (Luk 17:34-37)

Allah akan menyesal dan hatiNya pilu tidak bisa menolong kita yang karena kehendak kita sendiri cenderung mengikuti hati untuk melanggar perintah Allah.
Pastikan agar kita selalu memandikan hidup kita dengan Air dan Firman sehingga kita tidak bercacat dan tidak berkerut hingga layak memasuki pernikahan Anak Domba Allah.

Amin, Tuhan Yesus memberkati.