Pembicara : Pdt. Bondan Abraham
Ayat Pokok : Efesus 4:3-6
Ketika harapan kita terpenuhi, kita akan bergembira dan merayakannya. Namun di antara iman hingga harapan terwujud, ada masa tunggu yang harus dilewati. Yang harus kita lakukan di masa tunggu tersebut adalah melakukan berbagai persiapan. Kita harus mempersiapkan diri untuk menjadi pribadi yang siap ketika harapan terwujud, dengan terus menerus memperbaharui budi kita. Selain mempersiapkan diri saat harapan terwujud, kita juga perlu mempersiapkan diri menghadapi masa setelahnya.
(Kej 27:1-10) Ketika Ishak hendak memberkati Esau, Ribka mempersiapkan segala sesuatu agar berkat kesulungan diberikan kepada Yakub. Berkat yang diberikan Allah kepada Abraham, turun kepada Ishak, dan kemudian turun kepada Yakub.
(Kej 22:1-14) Ketika Allah menguji Abraham untuk mempersembahkan anaknya Ishak, peristiwa yang terjadi memberi pelajaran kepada Ishak bagaimana ia harus hidup taat kepada Allah seperti teladan ayahnya. Hal yang sama kemudian dilakukan Ishak dan mendidik anak-anaknya untuk hidup bergaul dengan Allah
(Kej 28:16-22) Ketika Yakub melarikan diri dari Esau, ia mengalami perjumpaan dengan Allah. Dari beberapa pernyataan Yakub di ayat 16 & 21, membuktikan menurunnya kualitas pengenalan Allah dari Abraham ke Yakub. Alkitab tidak mencatat hal yang sama terjadi kepada Ishak.
Dalam mempersiapkan iman sebelum harapan terwujud, kita perlu mempersiapkan bukan hanya satu langkah, tapi juga dua langkah di depan. Saat kita mempersiapkan anak kita untuk menjadi pribadi yang takut akan Tuhan, kita juga perlu mempersiapkan mereka menjadi orang tua, yang akan mempersiapkan cucu-cucu kita
Pikirkan dua langkah ke depan, hingga ke generasi-generasi setelah kita.
Amin, Tuhan Yesus memberkati.