Tanggal : 19 Mei 2019
Pembicara : Pdt. Yos Hartono
Ayat Pokok : 1 Kor 15:8-10
(1 Kor 15:8-10) Paulus menyadari bahwa kalau ia masih ada, semuanya karena kasih karunia Allah. Sebelumnya ia adalah penganiaya para pengikut Yesus. Namun kemudian ia berubah. Dan ketika kemudian ia dipakai Tuhan sebagai rasul, setelah melewati berbagai tantangan, ia menyedari sepenuhnya bahwa semua hanya kasih karunia Allah.
Betaoa besar arti dan kegunaan kasih karunia Allah bagi Paulus. Kasih karunia yang sama juga berlaku bagi kita semua. Marilah kita menempatkan kasih karunia Allah di atas segalanya. Karena tanpa kasih karunia Allah, kita tidak mungkin diselamatkan. Kasih karunia Allah adalah anugerah, belas kasihan dan kebaikan Allah. Kasih karunia Allah menjadi kebutuhan yang penting bagi hidup kita.
Kasih karunia Allah yang telah mengubah Paulus dari seorang penganiaya jemaat menjadi rasul Tuhan, adalah kasih karunia yang sama yang menyertai kita. Usaha dan kerja keras kita tidak akan ada artinya tanpa kasih karunia Allah. Tempatkanlah kasih karunia Allah di atas kebutuhan kita.
Di dalam kehidupan kita sehari-hari, kasih karunia Allah memegang kendali utama. Ketika kita berinteraksi dengan orang lain, kasih karunia Allah seringkali yang menggerakkan hati orang lain untuk mendukung kita. Kasih karunia Allah seringkali memberikan jalan keluar ketika pintu-pintu lain tertutup. Hargai dan akuilah kebutuhan kita akan kasih karunia Allah, lebih dari segalanya.
Kalau kita ada saat ini, melewati berbagai kesulitan dalam kehidupan kita hingga kita tiba dalam kondisi kita sekarang, itu semua adalah karena kasih karunia Allah. Karena itu, ucapan syukur dan terima kasih saja yang layak mengalir dari hati dan perkataan kita.
Dengan mengucap syukur, kita merendahkan hati kita dan mengakui keberhasilan kita bukan hanya usaha kita sendiri. Kesuksesan kita akan berakhir ketika kita tidak mau mengucap syukur.
(Kej 11:6-8) Kemauan, tekad dan kebersamaan manusia membuat usaha nya berhasil membangun menara Babel. Namun dalam keberhasilan, Allah melihat kecenderungan manusia untuk tinggi hati. Tidak ada sedikitpun pengakuan atas kasih karunia Allah. Karena itu Allah mengacaubalaukan usaha mereka.
(2 Taw 26:5) Raja Uzia berhasil dalam segala usahanya, selama ia hidup mencari Allah, dalam bimbingan imam Zakharia. Namun ketika imam Zakharia meninggal saat Uzia berada di puncak kesuksesannya, ia menjadi tinggi hati dan melakukan hal yang merusak (2 Taw 26:16). Dalam sekejap, Uzia terkena penyakit kusta yang harus ia derita hingga akhir hidupnya, dalam pembuangan dan pengasingan.
Ucapkanlah syukur atas kehidupan kita saat ini. Ucapan syukur adalah tanda kita mengakui kasih karunia Allah atas kahidupan kita. Ucapan syukur akan mengingatkan kita bahwa keberhasilan kita bukan usaha kita sendiri, sehingga kita harus selalu rendah hati.
Amin, Tuhan Yesus memberkati.