Tanggal : 30 Juni 2019
Pembicara : Pdt. Dr. Rudy Makal
Ayat Pokok : Mikha 4:4-5
Tema : Berjalan bersama Tuhan
Roh di dalam diri kita selalu merindukan untuk bersekutu dengan Allah. Banyak pola ibadah untuk mendekatkan diri manusia kepada Allah, namun tidak ada satupun yang dapat membuka jalan kepada Allah. Baru setelah kedatangan Yesus yang membuka jalan bagi kita untuk bersekutu dan berjalan dengan Allah.
Ketika bangsa Israel di dalam pembuangan oleh bangsa Babilonia selama 70 tahun, mereka berteriak kepada Allah yang seolah-olah tidak mendengar seruan mereka. Pada saat itu, nabi Mikha menubuatkan bangkitnya Yehuda dan Allah akan membebaskan bangsa Israel. Nubuatan ini juga menubuatkan kedatangan Yesus yang akan membebaskan umat manusia dari belenggu dosa.
1. Kita dapat berjalan dengan Tuhan ketika kita mengikuti petunjuk Tuhan.
Anak-anak Tuhan perlu mengikuti petunjuk yang diberikan Allah melalui Firman Tuhan. Penting untuk kita mengikuti jalan yang ditunjukkan Tuhan. Seringkali kita tidak mengerti rencana Tuhan. Namun Tuhan memiliki banyak cara untuk menggenapi rencanaNya.
Seluruh rasul murid Yesus mati syahid, kecuali Rasul Yohanes. Ia sempat di masukkan ke dalam kuali mendidih namun Yohanes tetap hidup, sehingga ia dibuang ke pulau Patmos. Di sana ia mendapatkan penglihatan dan menulis kitab Wahyu. Apabila Yohanes ikut mati syahid saat dimasukkan ke dalam kuali, maka tidak akan ada kitab Wahyu.
Semua penderitaan yang diijinkan Tuhan bertujuan agar kita lebih dekat dengan Tuhan.
2. Kita dapat berjalan dengan Tuhan ketika kita setia kepada Tuhan dan memiliki kerendahan hati (Mikha 6:8).
Ketika bangsa Israel keluar dari Mesir, Allah mengijinkan mereka berputar-putar di padang gurun selama 40 tahun, dengan tujuan agar bangsa Israel setia dan memiliki kerendahan hati.
Tuhan ingin anak-anak Tuhan memiliki kualitas kesetiaan dan kerendahan hati. Anak-anak Tuhan yang setia akan dipelihara oleh Tuhan.
3. Kita dapat berjalan dengan Tuhan ketika kita mengutamakan ibadah (Mikha 4:2).
(Maz 52:10) Ketika dalam posisi terjepit Daud hendak dibunuh oleh Saul, ia berkata bahwa ia seperti pohon zaitun yang menghijau di dalam rumah Allah. Pohon zaitun dapat tumbuh di tempat di mana pohon lain tidak dapat tumbuh. Pohon zaitun juga dapat memperbaharui diri setelah ditebang. Ketika kita setia berjalan bersama Tuhan, kita akan dapat bertahan di tengah kesukaran.
Amin, Tuhan Yesus memberkati.