Tanggal : 28 Juli 2019
Pembicara : Pdt. Bondan Abraham
Ayat Pokok : Efesus 4:3-6
(Ibrani 11:23-27) Musa adalah salah satu pahlawan iman. Ia adalah orang Israel yang dipelihara oleh puteri Firaun, namun ia tetap diasuh oleh ibu kandungnya. Di masa mudanya, Musa tahu bahwa ia adalah orang Israel, bahkan ia sadar bahwa ia akan dipakai Tuhan untuk menyelamatkan bangsanya. Musa berasumsi, orang Israel mengerti bahwa Musa akan dipakai untuk menyelamatkan mereka. Namun saat itu, bangsa Israel belum mengerti (Kis 7:25)
Peristiwa ketika Musa membunuh orang Mesir untuk membela bangsanya, diijinkan Allah agar Musa lari ke Midian, agar 40 tahun kemudian Allah menampakkan diri kepadanya.(Kis 7:23-30)
Ketika Allah mengutus Musa untuk pergi ke Mesir menghadap Firaun, Musa kembali berasumsi dirinya bukan orang yang tepat untuk tugas tersebut, mengingat pelariannya atas apa yang sudah dilakukannya (Kel 3:1-11). Allah lalu menantang Musa dan akan memberikan tanda kepada Musa bahwa ia akan beribadah kembali kepada Allah di gunung yang sama seperti saat itu.
Kata “ibadah” dalam Kel 3:12 pertama kali digunakan dan memiliki arti “to work”, yaitu melayani dan penyembahan kepada Allah, sesuai persyaratan hukum Lewi. Dengan pengorbanan Yesus di kayu salib, persyaratan hukum Lewi / Taurat telah digenapi. Ibadah kita di masa sekarang ialah melayani dan menyembah Tuhan, dengan firman dan Roh Kudus yang seimbang.
Ibadah dengan menyembah Allah ialah ibadah yang biasa kita lakukan setiap minggu. Ibadah dengan melayani, kita lakukan dengan menguasai diri, jadi tenang, kasihi seorang akan yang lain, memberi tumpangan, dan perbuatan-perbuatan kasih lainnya (1 Pet 4:7-11, Galatia 5:13-15). Dengan melayani sesama manusia, nama Allah dipermuliakan.
(Mat 25:31-40) Yesus berkata, bahwa barangsiapa melayani sesama manusia yang paling hina, ia telah melayani Tuhan. Saat penghakiman terakhir, Tuhan akan memisahkan domba dengan kambing. Domba-domba adalah mereka yang melayani Tuhan dengan melayani sesama manusia dengan kasih. Tuhan telah menyediakan kerajaanNya untuk domba-dombaNya sejak semula dunia dijadikan.
Pengertian sesama manusia yang paling hina, termasuk juga sesama manusia yang kita benci. Ketika kita melayani orang yang kita benci seperti kepada diri sendiri, saat itulah kita melayani Tuhan.
(Markus 4:30-32) Kerajaan Allah itu seperti biji sesawi, yang mati, ditabur di tanah dan tumbuh menjadi pohon yang besar dan menjadi tempat bernaung burung-burung. Hal ini melambangkan Tuhan Yesus yang mati untuk menebus dosa manusia, sehingga semua orang yang percaya diselamatkan. Saat kita hidup di dalam dosa, kita adalah musuh Allah. Yesus mengosongkan diriNya dan mati, untuk menyelamatkan umat manusia agar tidak lagi menjadi musuh Allah.
Bila kita mau beriman, kita harus beribadah. Ibadah kita bukan hanya menyembah Allah, tapi juga melayani Allah, dengan melayani sesama kita, termasuk saudara-saudara yang kita benci.
Amin, Tuhan Yesus memberkati.