Tanggal : 11 Agustus 2019
Pembicara : Bpk. Timotius Liong
Ayat Pokok : Mat 24:3-14
Waktu-waktu yang kita gunakan untuk bersekutu dengan Tuhan tidak pernah sia-sia. Akan ada perbedaan bagi orang yang beribadah kepada Allah yang hidup, dibanding orang lain. Marilah kita menjadi umat yang berpengetahuan agar kita tidak binasa.
(Mat 24:3-14) Saat murid-murid Yesus bertanya kepadaNya perihal kesudahan dunia, Yesus memperingatkan mereka agar berpengetahuan sehingga dapat mengetahui tanda-tanda zaman. Saat menjelang akhir zaman, banyak orang yang kasihnya menjadi dingin. Mereka merasa tidak ada gunanya lagi untuk beribadah kepada Tuhan, karena mereka merasa Tuhan makin lama makin menjauh dari kehidupan mereka.
Ibadah kita kepada Tuhan bagaikan payung. Payung tidak dapat mencegah hujan turun. Namun payung dapat mencegah kita terkena hujan dan menjadi sakit. Saat kita beribadah kepada Tuhan, masalah akan tetap datang. Namun Firman Tuhan akan memberikan damai sejahtera dan membuat kita bertahan dan menerima hal yang baik yang akan kita terima dari Tuhan pada waktunya.
Kasih yang disebutkan dalam ayat di atas adalah Kasih Agape. Saat akhir zaman, kasih Agape yang memiliki tingkatan tertinggi pun akan berkurang.
Untuk menjaga agar kasih kita tetap hangat, kita harus memiliki komitmen yang kuat. Bila kasih kita menjadi dingin, kita tidak akan menjadi gereja yang sempurna. Dalam kehidupan keluarga maupun dalam pengiringan kita kepada Tuhan, kita harus menjaga jangan sampai kasih kita menjadi dingin.
(Kolose 3:12-14) Kasih akan menjadi pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Keluarga yang disatukan oleh kasih akan diberkati dengan melimpah. (Maz 128) Suami akan diberkati, istri akan seperti pohon anggur dan anak-anak akan seperti tunas pohon zaitun.
(1 Pet 3:7) Para suami harus hidup bijaksana dengan istrinya agar doanya tidak terhalang. Istri sebagai teman pewaris kasih karunia, menjadi penolong yang sepadan.
(1 Kor 15:58) Marilah kita tetap berdiri teguh dan jangan goyah. Di dalam Tuhan, jerih payah kita tidak akan sia-sia. Tetaplah giat dalam pekerjaan Tuhan. Allah ingin kita tidak hanya beribadah, tapi turut ambil bagian dalam pelayanan.
Di dalam pelayanan, kita harus memiliki hati seorang hamba, yang lembah lembut, rendah hati dan mengikuti teladan Tuhan Yesus. Saat kita melayani Tuhan dengan rendah hati, maka Tuhan akan memberikan damai dan sukacita dalam kehidupan kita.
Di dalam pelayanan, perlu kasih dan komitmen. Seringkali saat melayani, kita mengalami masalah dan disakiti oleh teman sepelayanan kita. Namun bila kita mundur dan tidak lagi melayani, rohani kita lama-kelamaan akan mati. Karena itu tetaplah bertahan dengan saling membangun, saling mengingatkan dan bertumbuh di dalam Tuhan.
(Mar 9:50) Di dalam hidup pengiringan kita akan Tuhan, kita juga harus menjadi berkat bagi orang-orang terdekat dan lingkungan kita. Jangan kita giat dalam pelayanan dan semakin mengenal firman Tuhan, tapi hidup kita tidak menjadi berkat bagi orang lain.
Mari kita menjaga hati kita menjadi tanah yang gembur, sehingga bibit-bibit Firman Tuhan dapat tumbuh dengan sempurna. Kita harus melepaskan iri hati, dendam dan hal-hal buruk lainnya dari hati kita. Lepaskan pengampunan dan mintalah setiap hari kepada Tuhan untuk melepaskan kita dari hal-hal yang buruk tersebut.
Amin, Tuhan Yesus memberkati.