Tanggal : 25 Agustus 2019
Pembicara : Pdt. Bondan Abraham
Ayat Pokok : Roma 6:14-18
Tema : Merdeka tapi Hamba ?

(Roma 6:14-18) Kita semula ada di bawah diperhambaan dosa. Namun setelah ditebus, kita dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. Orang merdeka seharusnya tidak ada di bawah perhambaan apapun. Namun karena kita masih ada di dunia, kita tetap harus beraktifitas dan melakukan sesuatu. Kita harus menjaga jangan sampai kemerdekaan tersebut menjadi belenggu baru yang merampas kemerdekaannya dan kembali diperhamba oleh dosa (1 Kor 6:12).

(1 Kor 6:13, 1 Kor 12:12-18) Setiap anggota tubuh kita tergantung dan membutuhkan anggota tubuh lain. Saat perut kita lapar dan kita makan, bukan berarti kita diperhamba oleh perut kita. Walaupun merdeka, kita tetap perlu kesatuan dan terikat pada sesuatu yang akan mengatur kita.

(Efesus 4:15-16) Kita adalah tubuh Kristus, yang diikat menjadi satu di bawah Kristus yang adalah kepala. Anggota tubuh walaupun merdeka, tetap mengikuti perintah kepala untuk satu tujuan.

(Efesus 5:22-30) Para istri diperintahkan untuk tunduk kepada suaminya. Dengan demikian kemerdekaan istri ada di bawah suaminya. Namun di sisi lain, suami harus mengasihi istrinya, mengasuh dan merawatnya. Sama artinya suami juga diperhamba oleh istri dan anak-anaknya. Namun dalam kehidupan sehari-hari kita tidak menyebutkannya sebagai perhambaan, namun bentuk tanggung jawab. Sudah semestinya hal itu dilakukan, dengan kata lain itu adalah kebenaran.

Saat kita mentaati sesuatu, kita menjadi hamba sesuatu itu, Saat kita mentaati kebenaran, kita menjadi hamba kebenaran. Dalam keterbatasan bahasa kita, kata Hamba bukan selalu berkonotasi negatif yang rendah dan tidak baik. Namun kata hamba di sini lebih menggambarkan dibawah sesuatu yang harus ditaati.

(Yoh 18:19-23) Saat kita melakukan kebenaran, kita akan benar-benar merdeka dan orang lain tidak dapat menghakimi kita. Namun saat ada ketidak-benaran dalam hidup kita, kemerdekaan kita akan hilang.

(1 Kor 15:27-28) Bapa memberikan segala sesuatu ditaklukkan di bawah kaki Yesus. Namun Yesus merendahkan DiriNya, untuk memerdekakan kita dari dosa. Karena kasih, Yesus bersedia menjadi hamba / menempatkan dirinya di bawah kita untuk melayani kita. Namun Yesus tetap merdeka karena segala sesuatu dilakukanNya karena kebenaran.

Marilah hidup kita seperti Yesus. Saat kita hidup benar, kita tidak takut akan apapun juga. Saat kita melakukan kebenaran, kemerdekaan yang hakiki akan terus menjadi bagian kita.

Amin, Tuhan Yesus memberkati.