Tanggal : 25 Desember 2019
Pembicara : Bpk. Peter Sie
Ayat Pokok : Lukas 2:8-14

Hari Natal yang kita rayakan pada hari ini adalah suatu Keajaiban yang diijinkan Allah terjadi untuk umat manusia. Namun keajaiban itu disertai dengan pengorbanan yang sangat besar. Natal merupakan sebuah awal bagi orang yang percaya untuk mengalami keajaiban yang pertama.

(Lukas 2:8) Di Israel, gembala adalah salah satu pekerjaan yang paling hina. Mereka bekerja di ruang terbuka, menjaga domba di padang rumput. Saat malam hari mereka menjaga ternak adalah saat-saat yang berbahaya karena banyak binatang buas yang keluar di waktu malam. Para gembala menjaga ternaknya dengan penuh kewaspadaan.

(Lukas 2:9-11) Tiba-tiba malaikat Tuhan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata Jangan takut, ada kabar baik dan kesukaan besar yang akan diberitakan kepada mereka. Akan lahir juru selamat di kota Daud. Saat itu, bangsa Israel sedang dalam penantian panjang menanti datangnya Mesias untuk menjadi Raja mereka.

(Lukas 2:12) Malaikat itu memberikan tanda bahwa mereka akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan. Sebuah tanda yang kontradiktif mengingat bangsa Israel yang sedang menantikan seorang Raja, namun tanda yang diberikan adalah seorang bayi yang dilahirkan di tempat yang hina. Kemudian, tiba-tiba tampaklah bala tentara surga di sekitar malaikat itu dan memuji Allah yang Maha Tinggi.

Natal adalah keajaiban yang dilakukan oleh Allah sendiri. Kelahiran Yesus adalah awal dari rangkaian penggenapan rencana Allah untuk menyelamatkan umat manusia. Allah rela mengorbankan AnakNya yang tunggal untuk dikorbankan menebus dosa manusia. Allah pencipta langit dan bumi, turun ke dunia melalui rahim seorang perawan suci, dan dilahirkan di tempat yang hina. Semuanya Ia lakukan karena kasihNya kepada kita semua umat manusia.

(Lukas 2:14) Para malaikat memuji Allah : Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepadanya. Damai sejahtera yang dianugerahkan Tuhan bukan hanya untuk bangsa Israel, tetapi kepada seluruh umat manusia. Damai sejahtera dimungkinkan kita nikmati karena kita diperdamaikan dengan Allah melalui pengorbanan Yesus.

Mari kita hargai keselamatan yang kita terima melalui pengorbanan yang tak terhingga. Terimalah Kristus untuk hidup dalam kehidupan kita.

(Lukas 2:15-20) Para gembala menerima apa yang dijanjikan kepada mereka oleh malaikat itu. Mereka melihat Yesus yang baru dilahirkan di kandang domba. Dan merekapun kembali dengan penuh sukacita dan memberitakan kabar gembira itu kepada semua orang.

Amin, Tuhan Yesus memberkati.