Ringkasan Khotbah Ibadah Online
Tanggal : 19 April 2020
Pembicara : Bpk. Gembala
Ayat Pokok : Markus 12:28-34
Link : https://youtu.be/LEUlIxuikv8
(Markus 12:28-34) Yesus menekankan bahwa untuk kita dapat melakukan segala sesuatu dengan lebih lagi, kita tidak boleh beranjak dari dua hukum utama, yaitu mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Kedua hukum ini dapat dilambangkan dengan salib, dengan prinsip kasih secara vertical dan horizontal.
Bila digabungkan dengan pelajaran Tabernakel, prinsip salib ini dapat dijalankan dengan bertumbuh secara vertical dari pelataran, menuju ruang kudus dan ruang maha kudus. Di samping itu, kita tetap bertumbuh secara harizontal, dengan membawa keluarga kita ber-sama masuk ruang Kudus & maha Kudus.
(Matius 19:16-22) Orang muda dalam ayat ini telah melakukan hukum taurat dan hukum kasih, suatu hal yang luar biasa secara manusia. Namun ia tidak bisa melangkah lebih lanjut lagi dengan kaya dalam Kristus dengan penuh Firman & Roh kudus.
Allah Bapa telah selesai dengan diriNya, dan Ia memberikan AnakNya. Tuhan Yesus telah selesai dengan diriNya, dan Ia memberikan nyawaNya. Roh Kudus telah selesai dengan diriNya, dan hidup di dalam kita semua. Namun kita manusia banyak yang belum selesai dengan diri kita, karena masih terikat dengan harta (Mat 19:27-30). Karena kita belum selesai dengan diri kita, Roh Kudus tidak dapat memenuhi kita dengan sepenuh-penuhnya.
Kita dapat selesai dengan diri kita bila kita hidup di dalam Tuhan dan Tuhan hidup di dalam kita.
(Luk 12:13-21) Orang kaya dalam ayat ini adalah contoh seorang yang belum selesai dengan dirinya. Ia kaya secara jasmani, namun miskin secara rohani. Banyak orang kaya secara jasmani, namun miskin di hadapan Allah. Kita harus bertumbuh memperkaya diri kita secara rohani, dengan bergerak masuk dari pelataran ke ruang kudus dan mana kudus. Kita pun harus seimbang hidup di dalam Firman dan Roh Kudus, bagaikan meja roti pertunjukan dan kaki dian yang sejajar di ruang kudus tabernakel.
(Luk 16:19-31) Orang kaya dalam ayat ini adalah korban dari akibat tidak selesai dengan dirinya. Ia tidak selamat. Ketika ia sadar semua sudah terlambat > ia ingat akan 5 saudaranya yg masih hidup > jangan sampai mereka sama seperti dirinya masuk hades
(Lukas 5:1-11) Simon dan teman-temannya gagal menangkap ikan. Namun setelah melakukan firman Allah, mereka diberkati dan takjub melihat banyaknya ikan yang mereka tangkap. Namun Yesus mengingatkan Simon bahwa mulai sekarang, ia akan menjadi penjala manusia. Yesus mengingatkan agar Simon lebih mengutamakan perkara rohani dari pada kekayaan jasmani.
(Matius 16:21-23) Ketika Yesus berkata bahwa ia akan ditangkap dan dibunuh, Simon Petrus menyela dan percaya itu tidak akan terjadi. Yesus kemudian menegur Petrus karena pikirannya bukanlah pikiran dari Allah. (Ayat 24-26) Yesus menegaskan kembali kepada Petrus, bahwa untuk mengikut Dia, Petrus harus terlebih dahulu selesai dengan dirinya. Bila kita mencari Tuhan karena hal-hal jasmani, kita akan kehilangan nyawa kita.
(Mat 26:69-75) Betapa mudahnya Petrus menyangkal mengenal Yesus sebanyak 3x. Syukurlah kemudian Petrus menyadari kekeliruannya dan bertobat.
(Yoh 21:1-14) Ketika Yesus menampakkan diri kepada murid-muridNya untuk ketiga kalinya setelah ia mati, murid-muridNya kembali kepada profesi mereka sebelumnya sebagai nelayan. Yesus kemudian memberkati mereka secara berkelimpahan dan jala mereka tidak koyak.
(Yoh 21:15-17) Kemudian Yesus bertanya 3x kepada Petrus, apakah ia mengasihiNya lebih dari segala sesuatu, lebih dari pada berkat dan kekayaan. Dua kali pertama Yesus menggunakan kata kasih Agape dalam pertanyaannya, dan Petrus menjawab ia mengasihi Yesus dengan kasih Phileo. Dan ketika bertanya untuk ketiga kalinya, Yesus menurunkan standar kasih dalam pertanyaannya dan menggunakan kata kasih Phileo dalam pertanyaannya. Ia tahu bahwa saat itu Petrus hanya dapat mengasihi dalam kasih Phileo.
(Kisah 3:1-7) Dalam pelayanannya kemudian Petrus bertumbuh dan dipenuhkan oleh Roh Kudus sepenuh-penuhnya. Ia selesai dengan dirinya. (1 Pet 1:3-8) Ia bersaksi bahwa ia diubahkan oleh kebangkitan Yesus yang membawanya kepada kehidupan yang bertumbuh sehingga ia dapat beranjak dari kasih Phileo.
Pengalaman Petrus ini membawa pengharapan untuk kita semua. Kalau Petrus dapat diubahkan, maka kitapun bisa. Marilah kita terus bertumbuh oleh kebangkitan Yesus, dengan Firman dan Roh Kudus.
Amin, Tuhan Yesus memberkati.