Ringkasan Khotbah Ibadah Online
Tanggal : 28 Juni 2020
Pembicara : Pdt. Bondan Abraham
Ayat Pokok : Kis 17:16-29
Link : https://youtu.be/Q7Xr6Cw-7p8
(Kis 17:16-29) Ketika tiba di Athena, Paulus melihat penduduk kota itu rajin beribadah kepada dewa-dewa mereka. Penduduk Ahena juga sangat menyukai hal-hal baru. Mereka menjaga agar ajaran yang mereka percayai tidak diganggu oleh ajaran-ajaran lain. Namun ada sebagian dari mereka yang meragukan kebenaran ajaran mereka, sehingga mereka terbuka kepada ajaran baru.
Marilah kita menjaga agar tidak seperti orang Athena yang tidak mengenal dewa-dewa yang mereka sembah. Kita harus mengenal Allah dengan baik agar tidak mudah diombang-ambingkan oleh rupa-rupa pengajaran.
Lalu Paulus diberi kesempatan untuk berbicara. Paulus menjelaskan tentang kekristenan dengan keyakinan penuh yang didasarkan atas pengenalannya akan Allah. Allah yang adalah pencipta langit, bumi dan segala sesuatunya tidak terbatas. Dia tidak tinggal di kuil-kuil buatan manusia, dan tidak dilayani oleh tangan manusia seolah-olah Dia kekurangan. Dialah yang memberikan hidup dan nafas kepada semua orang.
Tidak seperti yang dilakukan penduduk Athena kepada dewa-dewa mereka, kita tidak perlu mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan agar dapat mendekati Dia. Allah tidak jauh dari kita. Dia ada di dekat kita. Dia hidup, bergerak dan ada di dalam kita.
Di masa itu ada pujangga dari pulau Kreta yang terkenal dan dihormati di Athena bernama Epimenides. Paulus mengutip salah satu prosa karyanya yang berjudul Cretica:
Mereka membuat makam untuk engkau, suci dan tinggi
Orang-orang Kreta selalu pembohong, binatang buas, pelahap yang malas (juga dikutip Paulus dalam Titus 1 : 12)
Tetapi engkau tidak mati. Engkau hidup dan tinggal
selamanya
Karena di dalam engkau kita hidup dan bergerak dan memiliki
keberadaan kita
Prosa ini merupakan pujian kepada dewa Zeus yang sangat dihormati orang Athena zaman itu. Apabila orang Athena saja percaya kalau mereka hidup, ada dan bergerak di dalam dewa-dewa mereka, apalagi kita yang menyembah Allah yang hidup pencipta langit dan bumi. Karena Allah kita hidup, kita harus hidup, bergerak, dan ada di dalam Dia.
(Kej 1:1-2, Maz 139:7-10) Allah menciptakan langit dan bumi. Roh Allah melayang-layang diatasnya. Allah bukan hanya ada di atas bumi, tetapi juga di dalam bumi. Allah ada di mana-mana, Dia terlalu besar dan tidak dapat kita tempatkan di satu objek saja.
Saat pertama diciptakan Allah, manusia sempurna, tidak dapat mati dan tidak dibatasi oleh waktu. Allah mau agar manusia menjadi bagian dari Allah sendiri. Kita ada karena Allah menciptakan kita. Kita bisa hidup (dalam keadaan ilahi) bila kita hidup, ada dan bergerak di dalam Dia.
Amin, Tuhan Yesus memberkati.