Ringkasan Khotbah Ibadah Online
Tanggal : 8 November 2020
Pembicara : Pdt. Kornelius Abraham
Tema : Menerapkan Karunia Roh dalam Ibadah
Ayat Pokok : 2 Tim 3:16
Link : https://youtu.be/2X4-8A2mzZg

(2 Tim 3:16) Firman Allah bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakukan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

(Kis 1:15) Setelah Yesus diangkat ke sorga, 120 orang berkumpul di atas loteng Yerusalem. Merekalah yang menikmati dan menerima janji Allah

(Kis 2:1-4) Dari 500 orang, tersisa tinggal 120 orang yang bertahan di loteng Yerusalem untuk menanti janji Allah. Ke-120 orang inilah yang dipenuhkan oleh Roh Kudus dan berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, sesuai dengan yang diberikan Roh itu kepada mereka.

(Kis 10:24) Saat menantikan kedatangan Petrus, Kornelius seorang perwira Italia, mengumpulkan anggota keluarga dan seluruh sanak keluarganya, sahabat-sahabat dan hamba-hambanya. (Kis 10:44-45) Setelah Petrus memberitakan Firman Allah, mereka semua yang mendengarkan menerima karunia Roh Kudus. Kata Karunia menggunakan kata Dorea yang memiliki arti karunia yang diberikan/dinikmati oleh orang banyak.

(Kis 11:15-18) Karunia yang diterima oleh Kornelius dan sanak keluarganya yang merupakan bangsa asing, adalah karunia (dorea) yang sama dengan yang diterima oleh anak-anak Allah di atas loteng.

(1 Kor 12:11) Bahasa Roh yang berbeda-beda, bersumber dari Roh yang satu. Roh yang sama dan Roh yang satu yang memberikan karunia Roh Kudus, baik Dorea maupun Karisma / Karismata. Karisma ialah karunia Roh Kudus yang diberikan secara khusus.

(1 Kor 14:26-28) Karunia bahasa Roh atau karunia untuk menafsirkan bahasa Roh harus bertujuan untuk membangun. Dalam sebuah ibadah ketika Roh Kudus dicurahkan, seorang pemimpin ibadah harus membedakan karunia Dorea dengan Karisma. Orang yang diberi karunia menafsirkan bahasa Roh, harus menjelaskan arti dari bahasa Roh tersebut kepada jemaat. Apabila di dalam kumpulan jemaat tidak ada yang diberikan karunia untuk menafsirkan bahasa Roh, maka ia harus tertib dan menyatakan karunia bahasa Roh dengan Dorea, bukan Karisma

(1 Kor 14:3, 29-31) Seorang Nabi yang bernubuat, harus bernubuat sesuai firman Tuhan dan bertujuan untuk membangun, menasehati dan menghibur. Dalam sebuah ibadah, harus tetap berjalan tertib di mana hanya 2 atau maksimal 3 orang yang bernubuat. Hanya mereka yang memiliki karunia nabi yang boleh bernubuat. Jemaat yang menerimanya harus mempelajari nubuat yang disampaikan, apakah sesuai dengan firman Allah. (1 Kor 14:33) Allah tidak menghendaki kekacauan tetapi damai sejahtera.

Amin, Tuhan Yesus memberkati.