Ringkasan
Khotbah Ibadah Online
Tanggal :
31 Januari 2021
Pembicara :
Pdt. Bondan Abraham
Ayat
Pokok : Mat 8:18-22
Link : https://youtu.be/rY9LEAXgqwg
(Mat 4:18-22) Murid-murid Yesus pada awalnya mengikut Yesus karena memiliki motif duniawi. Hal ini menjadi refleksi apa yang menjadi motivasi kita mengikut Yesus.
(Mat 8:18-22) Yesus berkata bahwa bila kita hendak mengikutiNya, kita harus siap untuk hidup seperti Yesus hidup. Kita harus siap bahkan hingga di level seperti Yesus, ketika Dia tidak memiliki tempat untuk beristirahat. Jangan mengikut Yesus kalau hanya mengharapkan hal-hal yang menyenangkan saja.
(Lukas 14:25-27, Yoh 6:60-66) Perkataan Tuhan Yesus tentang syarat mengikutiNya sangatlah keras. Banyak murid-muridNya yang meninggalkanNya karena kerasnya perkataan tersebut.
(Mat 19:27) Petrus pernah bertanya kepada Yesus, apa upah yang akan diterima setelah ia sekian lama meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Yesus.
Ketika Yesus meminta kita membenci orang tua, keluarga, bahkan nyawa kita sendiri agar mengikuti Dia, ia tidak bermaksud untuk mengartikan hal tersebut secara harfiah. Buktinya Yesus mengijinkan murid-muridnya membawa isteri-isteri mereka dan mengasihi keluarganya (1 Kor 9:5, Markus 1:29-34). Yang ia maksudkan adalah kita harus mendahulukan Yesus dan firmanNya melebihi yang lain. Ketika kita dihadapkan kepada pilihan harus mengikuti orang tua / keluarga atau mengikuti Yesus, kita harus lebih mendahulukan Yesus.
Mengikut Yesus memang tidak mudah dan membutuhkan pengorbanan. Namun saat kita meninggalkan segala sesuatu untuk mengikut Yesus, tidak akan membuat kita kehilangan segala sesuatu. Kita hanya perlu mendahulukan Yesus dan FirmanNya dalam segala sesuatu dan Tuhan akan menolong dan memelihara kehidupan dan hubungan kita dengan keluarga kita.
(Ibrani 11:29) Kita membutuhkan iman yang kuat untuk melintasi laut merah. Kita perlu iman untuk berkorban dan mendahulukan Yesus dalam segala sesuatu. Kita tidak bisa hanya memiliki iman ikut-ikutan
(Yoh 6:67-69) Yang harus kita miliki adalah iman seperti Petrus. Iman yang kuat dan percaya bahwa perkataan Yesus adalah perkataan yang hidup dan kekal. Dengan mempercayai hal itu saja, cukup bagi kita untuk bertahan dan mengikut Yesus.
Amin, Tuhan Yesus memberkati.