Ringkasan Khotbah Ibadah Online
Tanggal : 21 Februari  2021
Pembicara : Pdt. Kornelius Abraham
Ayat Pokok : Kej 32:22-29
Link : https://youtu.be/H3xb-9HXMfQ

(Kej 32:22-29) Yakub diubah namanya menjadi Israel, yang berarti Pangeran dan Allah yang menang. Ketika Yakub menggunakan nama Israel, ia menjadi berkemenangan di dalam Allah. Israel dalam bahasa Ibrani ialah Yisrael, yang berarti memiliki kuasa Allah.

(Kej 25:19-34) Esau memandang ringan hak kesulungannya ketika menukarnya hanya dengan roti dan kacang merah. Hak kesulungannya pun lalu berpindah ke Yakub.

(Roma 11:11-15) Bangsa Israel menolak Yesus sebagai Mesias. Hingga hari ini mereka masih menantikan datangnya Mesias. Oleh karena penolakan mereka, hak kesulungan bangsa Israel beralih kepada bangsa-bangsa lain.

(Mat 21:28-30) Perumpamaan kedua anak ini melambangkan gereja di akhir zaman. Anak yang sulung berkata mau namun tidak mengerjakannya. Hal ini melambangkan gereja yang sudah kehilangan kasih mula-mula. Berkata mau namun tidak mengerjakan pelayanan yang dipercayakan kepadanya dengan sungguh-sungguh.

(Wah 2:1-5) Jemaat di Efesus pada mulanya begitu menggebu-gebu. Namun mereka dicela Tuhan karena mereka telah meninggalkan kasih mula-mula. Pada mulanya mereka menang, namun pada akhirnya kalah.

Orang-orang yang sudah lama di dalam Tuhan, seringkali mengalami hal ini. Setelah sekian lama, mereka kehilangan kasih mula-mula. Pelayanan mereka tanpa urapan Roh Kudus. Apabila tidak bertobat, Roh Kudus akan diambil daripada mereka.

Saat Roh Kudus diangkat dari kita, maka kita tidak lagi berhak atas hak kesulungan. Tanpa hak kesulungan, kita akan kehilangan berkat dua kali ganda yang akan membawa kita kepada gereja sempurna.

(Luk 15:11-14) Anak bungsu memandang ringan haknya atas anak bapanya. Ia kemudian meninggalkan statusnya sebagai anak. (Luk 15:25:32) Anak sulung terlihat seperti anak yang baik. Namun ia mengabaikan hal yang penting. Ia tidak merasa memiliki dari apa yang dikerjakannya. Ia melakukan pelayanannya hanya sebagai kewajiban yang harus diselesaikan, seperti orang upahan. Ia juga tidak memiliki hubungan yang baik dengan bapanya.

Kita harus memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan. Melalui persekutuan dengan Tuhan, Ia akan mengurapi kita sehingga kita menjadi berkat bagi orang lain.

Karena tidak merasa memiliki, anak sulung tidak mendapatkan hak kesulungannya. Kedua anak itu, baik anak sulung maupun anak bungsu tidak mendapatkan berkat kesulungan > hujan awal & akhir = gereja sempurna.

Hak kesulungan sudah disediakan untuk Yakub. Namun untuk memperolehnya, ia harus bergumul dan mengganti namanya dari Yakub yang berarti penipu, menjadi Israel yang berarti Pangeran dari Allah yang menang, memiliki kuasa Allah.

Saat kita melayani, marilah kita lakukan dengan sepenuh hati, sepenuh jiwa dan akal budi untuk memuliakan Tuhan. Kembalilah kepada kasih mula-mula

Amin, Tuhan Yesus memberkati.