Ringkasan Khotbah Ibadah Online
Tanggal : 7 November 2021
Pembicara : Pdt. Kornelius Abraham
Tema : Yesus yang Utama
Ayat Pokok : Lukas 5:1-11
Link : https://youtu.be/3TQrgc8dfoY
(Lukas 5:1-11) Di tengah-tengah kondisi hati Simon yang gagal menangkap ikan semalam-malaman, Yesus memilih perahunya untuk pelayananNya. Berbahagialah bila kita dipilih untuk melayani Tuhan, walaupun saat kondisi hati kita sedang galau atau merasa gagal.
(Luk 5:8) Jawaban Simon : “Guru” digunakan kata Epistates yang salah satunya memiliki arti stop / berhenti / bernada penolakan. Namun pada akhirnya Simon tetap melakukannya dan mendapat berkat yang sangat besar, sehingga ia dan teman-temannya berubah menjadi takjub akan banyaknya berkat yang mereka terima.
(Mat 16:21-23) Saat Yesus menyatakan diriNya yang harus diserahkan untuk menebus dosa manusia, Simon Petrus terkejut. Ia merasa pelayanannya akan sia-sia bila Yesus mati. Saat itu, motivasi Petrus dalam mengiring Yesus masih berdasarkan hal-hal jasmani. Yesus pun menghardiknya, dan menasehati Petrus untuk mengutamakan kehendak Bapa dalam pelayanannya.
(Yoh 21:1-14) Namun setelah Yesus disalibkan, Petrus bersama murid-murid yang lain, kembali ke pekerjaan lamanya sebagai nelayan. Firman yang disampaikan Yesus kepadanya hanya diterima sebagai Logos dan tidak menjadi Rhema.
(Yoh 6:53-58) Dalam pelayanannya sebelum disalibkan Yesus berkata, bila kita makan dagingNya dan minum darahNya, maka Ia akan hidup di dalam kita. Firman ini juga diterma oleh Petrus sebagai logos dan tidak menjadi rhema.
(Yoh 21:15-19) Yesus bertanya tiga kali kepada Petrus, apakah ia mengasihi Yesus. Yesus dua kali bertanya dgn menggunakan kata Agape dan satu kali menggunakan kata Phileo, Tiga kali Petrus menjawab bahwa ia mengasihi Yesus dengan kasih Phileo.
(Matius 13:18-23) Kondisi tanah hati yang ketiga, dihimpit oleh semak duri / tipu daya kekayaan. (Yeh 47:1-5) Seribu hasta yang ketiga hanya sampai ke pinggang. Petrus hanya bisa sampai posisi ketiga. (1 Tim 6:6-10) Cinta akan uang membuat orang Kristen menyimpang dari Iman & mengalami kesulitan.
(Lukas 16:10-13) Dalam menerapkan hukum ekonomi Tuhan, kita harus setia dan benar / jujur. Setialah dalam perkara kecil dan kita akan dipercayakan perkara yang besar. Saat kita dipercayakan perkara yang besar, kita harus tetap benar / jujur, juga dalam hal mengembalikan milik Tuhan.
Marilah kita mengutamakan Tuhan dalam hidup kita. Biarlah firman Allah menjadi rhema dan kita mengasihinya dengan kasih agape. Kita mengiring Tuhan dengan motivasi yang benar dan dijauhkan dari motivasi duniawi, sehingga kita siap memikul salibNya.
Amin, Tuhan Yesus memberkati.