Ringkasan Khotbah Ibadah Raya
Tanggal : 8 Mei 2022
Pembicara : Pdt. Bondan Abraham
Tema : Beriman vs Berharap
Ayat Pokok : 1 Pet 1:3-5
Link : https://youtu.be/p086lAd37Wc
(1 Pet 1:3-5) Dengan kebangkitan Yesus, kita yang percaya kepadaNya memiliki hidup baru yang penuh pengharapan. Hidup kita dipelihara dengan kekuatan Allah karena iman.
Iman memiliki bahasa asli Pistis (kata benda), yang berarti sesuatu yang dimiliki. (Ibr 11:6) Penting sekali kita memiliki iman, karena tanpa iman, tidak mungkin manusia berkenan kepada Allah. Untuk memiliki iman, kita harus percaya bahwa Allah ada. Percaya adalah mengakui bahwa sesuatu itu benar. Dalam hal ini mengakui bahwa Allah ada adalah sebuah kebenaran.
(Yak 2:19) Iblis percaya Allah ada dan itu adalah sebuah kebenaran. Kita harus memiliki level percaya yang melebihi level percaya iblis. Bagaimana caranya ?
- Percaya hingga mempercayakan hidup kita kepada Allah (Yoh 3:16).
- Percaya dengan sangat yakin dan tidak bimbang (Mar 11:22-24).
- Melakukan sesuai iman yang dimiliki, yaitu perkataan Allah yang dipercayai (Yak 2:18) L
Dengan demikian, definisi beriman ialah
- Percaya bahwa Allah ada
- Percaya kepada Allah
- Mempercayakan hidup kepada Allah
- Percaya dan menerima perkataan / Firman Tuhan
- Melakukan Firman Tuhan yang dipercayai
- Percaya dan tidak bimbang Firman Tuhan pasti jadi
Berharap berasal dari kata Harap, yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi. Berharap biasanya berkaitan dengan sesuatu di masa depan. (Kel 14:1-14) Firaun berharap pada kekuatan kereta kuda dan tentaranya. Namun harapannya ternyata adalah harapan palsu, dan tidak berdaya melawan kuasa Allah (Kel 14:15-31)
(2 Raj 24 & Yeremia 46:2) Raja Yoyakim yang mengandalkan Mesir untuk memberontak melawan Babel. Akan tetapi tidak bisa bertahan.
(Roma 4:18-25) Ada orang yang tidak memiliki harapan sama sekali karena kondisi yang ada. Seperti Abraham yang kondisinya tidak mungkin untuk memiliki anak di hari tuanya. Namun imannya tidak goyah
Perbedaan beriman vs berharap :
Beriman :
- Mempercayakan hidup kepada Allah
- Percaya, menerima dan melakukan Firman Tuhan
- Percaya dan tidak bimbang Firman Tuhan pasti jadi, walaupun sudah tidak bisa diharapkan
Berharap :
- Memperjuangkan supaya keinginan pribadi tercapai
- Percaya sesuai apa yang terdeteksi oleh indera
- Ada batasnya
(Ibr 11:1, 6:19-20) kita boleh berharap, namun kita berharap penuh hingga ke dasar, yaitu level iman. Kita melepaskan keinginan kita dan percaya kepada Allah. Harapan yang benar adalah harapan yang dasarnya iman kepada kehendak Allah. Bila kita belum mampu berserah kepada kehendak Allah, tetaplah berproses dan berprogress
Percaya total = iman. Belum percaya total = harapan.
Jadi, apakah kita berharap saja ? Atau beriman saja ? Lakukanlah keduanya. Tetaplah berharap hingga ke dasar, ketika kita percaya dan menyerahkan harapan kita kepada kehendak Allah.
Amin, Tuhan Yesus memberkati.