Ringkasan Khotbah Ibadah Raya
Tanggal : 11 Desember 2022
Pembicara : Pdt. Kornelius Abraham
Tema : Keluargaku Surgaku 2
Ayat Pokok : Ulangan 6:1-13
Link : https://youtu.be/wj-vMUPoFtQ
(Ulangan 6:1-13) Kerjasama antara suami istri membawa kita kepada janji Allah yang disampaikan kepada Abraham, karena kita semua adalah anak-anak Abraham.
Segala perintah, ketetapan dan peraturan harus di ajarkan berulang-ulang oleh orang tua kepada anak-anaknya. Dan anak-anak harus mau menerima untuk diajarkan berulang-ulang juga. Dibutuhkan kerjasama antara orang tua dengan anak. Orang tua dengan apa yang mereka miliki, melakukan segala kegiatan dengan firman Allah sebagai pedoman. Apabila kita setia melakukannya berulang-ulang, maka Tuhan akan memberkati kita.
Saat Tuhan telah memberkati kita, berhati-hatilah. Jangan berubah dan melupakan Tuhan. Agar berkat rohani maupun jasmani sampai kepada anak dan cucu kita. Firman Allah yang kita miliki tidak dapat diwariskan begitu saja, namun harus diajarkan berulang-ulang.
(2 Kor 6::13-18) Janganlah mengambil pasangan yang tidak seiman dari orang yang tidak mengenal Allah. (Kej 26:34) Esau yang telah kehilangan hak kesulungan, mengambil dua orang istri dari orang Het. Hal itu menimbulkan kepedihan di hati orang tuanya, Ishak. (Kej 28:6-9) Setelah mengetahui hal tersebut, Esau kemudian mengambil istri kembali dari orang Ismael yang masih keturunan Abraham. Banyak anak Tuhan dewasa ini, mengambil pasangan, hanya mementingkan dari keturunan orang Kristen, walaupun belum tentu seiman dan seimbang.
(Kej 27:20-28) Ishak memberkati Yakub dengan hal rohani, yang diikuti dengan hal jasmani. (Kej 27:40, Ibr 12:16-17) Sedangkan Esau yang telah menjual hak kesulungannya demi semangkuk kacang merah, kehilangan hak itu yang seharusnya adalah hak Esau sebagai anak sulung.
(Ulangan 21:15-17) Hak kesulungan yang seharusnya merupakah hak bangsa Israel, dipotong karena mereka menolak Yesus. Bangsa-bangsa di luar Israel yang pada awalnya tidak berhak, menjadi berhak atas hak kesulungan tersebut. Hak kesulungan adalah berkat dua kali ganda yang akan membuat kita menjadi gereja sempurna.
(Ams 3:16) Ketika hamba Tuhan memberkati pasangan yang seiman, mereka akan menerima berkat dari Tuhan. Namun ketika hamba Tuhan memberkati pasangan yang tidak seiman, mereka tidak akan mendapatkan berkat dari Tuhan.
Pasangan yang seiman harus juga seimbang. Mereka harus bertumbuh bersama dan kaya akan firman Tuhan dan Roh Kudus.
(Mat 19:6-9, Mal 2:1-16) Apa yang telah dipersatukan Tuhan tidak boleh diceraikan oleh manusia. Allah membenci perceraian.
Amin, Tuhan Yesus memberkati.