Ringkasan Khotbah Ibadah Raya
Tanggal : 5 Maret 2023
Pembicara : Pdt. Bondan Abraham
Tema : Topeng Rohani
Ayat Pokok : Neh 2:1
Link : https://www.youtube.com/watch?v=xmeBwJut740
Tembok kerohanian bukan Topeng Rohani. Di zaman dahulu, tembok adalah showcase. Yang pertama dilihat dari sebuah kota adalah temboknya. Karena itu tembok harus representable / mampu merepresentasikan keadaan dari kota tersebut. Begitu pula dengan tembok rohani, harus menjadi representasi dari kerohanian kita. Namun banyak orang lebih mementingkan tembok kerohanian sebagai representasi yang dilihat orang lain, dibandingkan kerohanian nya sendiri. Ini bisa menyebabkan tembok rohani menjadi topeng rohani.
(Yes 2:1-3) Pada hari-hari terakhir, anak-anak Tuhan akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit, dan segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana. Bila kita hendak menjadi Sion tersebut, kerohanian kita harus sama baik dengan tembok nya.
(Neh 2:1) Nehemia hanyalah seorang pelayan Raja, namun ia berani menunjukkan suasana hati yang sebenarnya di hadapan raja. (Neh 5:14, Ula 28:1) Karena keberanian dan ketulusan hatinya di hadapan Tuhan, Nehemia kemudian diangkat menjadi bupati.
(Ams 16:18) Saat kita diangkat Tuhan, kita harus berhati-hati agar tembok rohani kita tidak berubah menjadi topeng rohani. (3 Yoh 1:9-10) Di zaman gereja mula-mula, ada Diotrefes, yang menganggap dirinya lebih utama dan ingin menjadikan dirinya terkemuka dibandingkan Tuhan dan rasul-rasulNya.
(Fil 2:5-7) Agar kita benar sejak awal, kita perlu mengakui kondisi kita yang penuh kekurangan. Dan ketika Tuhan mulai mengangkat kita, kita harus mengakui bahwa Tuhan lah yang mengangkat kita. Saat orang melihat kita, Tuhanlah yang terlihat. Sebagai tubuh Kristus, seharusnya kita me-representasikan Kristus sebagai kepala, dan yang dilihat orang adalah Kristus. Janganlah kita seolah-olah menutup Tuhan dengan topeng kita dan menonjolkan diri, menganggap semua kesuksesan karena kehebatan kita.
(Luk 18:9-14) Janganlah kita menjadi seperti orang Farisi yang penuh dengan topeng rohani, pada perumpamaan Tuhan Yesus ini. Namun jadilah seperti pemungut cukai yang mengakui kekurangannya apa adanya, dan Allah berkenan kepadanya.
Kita ada karena salib Yesus. Karena itu marilah kita menempatkan Yesus lebih utama dan biarlah Yesus yang telihat dalam hidup kita
Amin, Tuhan Yesus memberkati.