Ringkasan Khotbah Ibadah Raya
Tanggal : 18 Februari 2024
Pembicara : Bpk. Edward Rorong
Tema : Aku Mau
Ayat Pokok : 2 Raj 5:1-27
Link : https://www.youtube.com/watch?v=pAXil1HswPA

(2 Raj 5:1-3) Naaman seorang panglima yang sangat berjasa di kerajaan Aram. Namun ia sakit kusta.

(Kel 4:1,6,7) Pada awalnya, penyakit kusta bersifat supra natural, yang didatangkan Tuhan untuk mendemonstasikan kedaulatan Tuhan di hadapan Firaun, saat Musa meminta untuk membawa pergi bangsa Israel. Kusta muncul akibat ketidak-percayaan / ketidak-taatan. Tanda kusta bukan hanya muncul pada manusia, tapi juga pada pakaian, bahkan pada dinding rumah. Sama seperti dosa, kusta muncul karena ketidak-taatan.

(Rom 5:12,18,19) Dosa ada karena ketidak-taatan satu orang. Keselamatan ada kerena pengorbanan dari satu orang, yaitu Yesus Kristus yang menebus umat manusia.

Anak perempuan Israel yang menjadi pelayan di rumah Naaman, berkata spontan: Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu. Sekiranya dalam bahasa inggris menggunakan kata if only / hanya jika. Anak perempuan ini mengenal nabinya dan mengenal Tuhannya, dan percaya Tuhan sanggup menyembuhkan Naaman.

(Luk 4:27) Pada zaman nabi Elisa, banyak orang terkena penyakita kusta. Namun hanya Naaman yang disembuhkan. Semuanya berawal dari kesaksian anak perempuan yang jadi pelayan di rumah Naaman. Bila kita saat ini tidak diperhatikan, bahkan keberadaan kita tidak diperhitungkan, tetaplah percaya kepada Tuhan dan menjadi kesaksian di lingkungan kita sehingga kita berdampak kepada orang lain.

(2 Raj 5:4-8) Kesaksian anak perempuan itu dipercayai oleh Naaman dan juga raja Aram, sehingga raja Aram mengirimkan surat kepada raja Israel. Raja Israel merespon negatif dengan mengoyakkan pakaiannya dan menganggap raja Aram hendak mencari masalah dengannya. Raja Israel tidak memiliki hubungan yang dekat dengan nabi Elisa.

Saat kita tidak dekat dengan Tuhan, seringkali kita akan merespon secara negatif setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup kita. Di akhir zaman saat banyak orang datang, bangsa-bangsa datang berduyun-duyun mencari Tuhan melalui kita, seharusnya kita merespon dengan benar, menerima mereka dengan sukacita dan berkata dengan tegas, bahwa benar, Tuhan Yesus yang kita imani adalah yang mereka cari.

(2 Raj 5:8-14) Ketika nabi Elisa mendengar perkara tersebut, ia menyuruh Naaman datang ke rumahnya. Kemudian nabi Elisa mengutus seorang suruhan untuk menyampaikan kepada Naaman agar mandi tujuh kali di sungai Yordan. Hal ini membuat Naaman kecewa, karena respon Elisa yang tidak sesuai dengan perkiraannya.

Saat kita memiliki masalah, sering kali kita memiliki ekspektasi pribadi bagaimana Tuhan akan menolong kita (Fil 2:7) Sebelum menerima Firman Tuhan, kita perlu mengosongkan diri dan pikiran kita agar kita dapat menerima dan taat kepada Firman.

Naaman membandingkan sungai Yordan dengan Abana dan Parpar. Ia menganggap Abana dan Parpar jauh lebih baik dari sungai Yordan dan itu membuatnya sulit menerima perintah nabi Elisa. Namun para pegawainya mengingatkan Naaman.

Saat kita mendengar firman Tuhan dan kita belum melakukannya, Tuhan akan kembali berbicara dan mengingatkan kembali firman yang sama kepada kita. Tuhan memberikan kesempatan hingga kita melakukan firmanNya.

Naaman kemudian menginggalkan egonya dan melakukan perintah nabi Elisa, dan iapun disembuhkan.

(Yak 1:21-25) Bila kita hanya mendengarkan Firman tanpa melakukannya, kita akan segera melupakannya. Segeralah melakukan Firman yang kita dengar (Yak 2:21-22) Melakukan Firman yang kita dengar, disebut ketaatan. Mendengar Firman dan melakukannya, itulah yang dikatakan sempurna

(Luk 5:12-13) Saat kita memiliki masalah dan datang kepada Tuhan. Kita bertanya kepada Tuhan, apakah Tuhan mau menolong kita. Tuhan akan berkata, Ia mau menolong kita. Dan Ia juga akan bertanya, maukah kita jemaat Tuhan melakukan firman Tuhan. Marilah kita menjawab Aku Mau dan kita taat melakukan firman Tuhan.

Amin, Tuhan Yesus memberkati.