Ringkasan Khotbah Ibadah Raya
Tanggal : 10 Maret 2024
Pembicara : Pdt. Kornelius Abraham
Tema : Reposition: Strong Value 2
Ayat Pokok : Mat 19:27-30
Link : https://www.youtube.com/watch?v=WKUY3WwEcRo

(Mat 19:27-30) Bila kita meninggalkan segala sesuatu dan mengutamakan Tuhan, kita akan menerima gantinya 100 kali lipat dan mendapat hidup yang kekal. Namun akan banyak orang yang terdahulu menjadi yang terakhir, dan yang terakhir menjadi terdahulu.

(Mat 4:1-22) Murid-murid Yesus yang pertama, meninggalkan segala sesuatu miliknya dan mengikut Yesus.

(Luk 14:25-27) Yesus kembali menegaskan untuk kita “membenci” hal-hal lain di luar Tuhan. Kata membenci dalam ayat-ayat ini bukan memiliki arti harfiah, tapi melambangkan alasan-alasan yang digunakan orang untuk menolak Yesus. (Luk 14:15-24) Orang-orang miskin, lumpuh, cacat dan buta dalam ayat-ayat ini melambangkan orang-orang yang miskin, lumpuh, cacat dan buta rohani. Mereka akan dibiarkan masuk ke dalam perjamuan kawin. Namun mereka yang telah diundang dan menolak, tidak akan ada seorangpun yang akan dibiarkan masuk.

(Mat 22:14) Banyak orang yang dipanggil masuk ke perjamuan kawin, namun sedikit yang dipilih. Yang hadir ke dalam perjamuan kawin, haruslah mengenakan pakaian pesta. Pakaian pesta melambangkan apakah kita layak di hadapan Tuhan. Untuk dapat hadir dalam pernikahan, kita harus menjadi gereja sempurna.

(Mat 19:20-22) Tuhan menginginkan kita memposisikan kembali Tuhan atas segala keberadaan kita, termasuk Tuhan atas segala milik kita, harta kita, keluarga kita, dan atas segalanya. (Luk 12:16-21) Kekayaan jasmani tidak ada gunanya apabila kita tidak kaya rohani di hadapan Tuhan

(Maz 128:1-6) Saat kita memposisikan kembali Tuhan di tempat yang utama, kita akan diberkati dan kita akan melihat anak-anak dari anak-anak kita.

(Efe 5:22-33) Kita harus selalu menempatkan Tuhan sebagai kepala. Kita dapat membawa keluarga kita sebagai satu tubuh Kristus, apabila kita secara pribadi berkenan di hadapan Tuhan. Dengan menjadi tubuh Kristus yang tidak bercacat, tidak berkerut, kita dapat menjadi gereja yang sempurna. Mari kita menempatkan kembali posisi Tuhan sebagai kepala atas keluarga kita, atas hidup kita dan atas segalanya.

Amin, Tuhan Yesus memberkati.