Ringkasan Khotbah Ibadah Raya
Tanggal : 14 Juli 2024
Pembicara : Pdt. Bondan Abraham
Tema : Apakah Engkau Mengasihi Aku?
Ayat Pokok : Yoh 21:15-17
Link : https://www.youtube.com/watch?v=-QuW-N96Pek

Sebagaimana rasul Petrus berpesan dalam 1 Pet 2:11-17 untuk memiliki cara hidup yang baik di tengah-tengah dunia, yang terlihat dari perbuatan-perbuatan yang didasari atas nilai-nilai hidup (Values) yang dipercayai dan dimilikinya. Setelah Relavant dan Excellent, Values yang akan kita pelajari selanjutnya adalah Love (Kasih)

(Yoh 21:15-17) Setelah sekian lama mengikut Yesus, Petrus bertumbuh melampaui titik-titik excellent dalam kehidupannya. Sebelum naik ke level yang lebih tinggi lagi, Yesus kemudian menanyakan kembali kepada Petrus hingga tiga kali, apakah Petrus mengasihi Yesus.

(1 Samuel 18:6-8) Saul yang sebelumnya bukan siapa-siapa, diangkat dan diurapi menjadi Raja Israel. Point of excellent / titik unggul dalam kehidupannya membuat Saul kehilangan fokus. Ia mulai terganggu sehingga tidak lagi berkenan di hadapan Allah. Ia tidak mau introspeksi dan mementingkan tahta di atas kasihnya kepada Allah. (1 Yoh 2:15-17) Saat kita mengasihi dunia, kasih akan Tuhan tidak lagi ada dalam dirinya.

(Yoh 12:4-6) Yudas adalah salah satu murid Yesus yang sekian lama bersama-sama dengan Yesus. Ia dipercaya menjadi bendahara diantara para murid. Namun fokusnya berubah, lebih mencintai uang dari pada mengasihi Yesus. Ia memanipulasi orang-orang miskin dalam niatnya untuk mencuri uang kas.

(Kej 39:6-10) Setelah dijual oleh saudara-saudaranya menjadi budak di Mesir, Yusuf diangkat Allah menjadi pekerja di rumah Potifar. Yusuf diangkat Allah menjadi kepercayaan Potifar. Saat ia mendapat godaan dari istri Potifar, ia tidak jatuh kepada godaan hawa nafsu, karena ia mengingat bahwa posisinya saat itu adalah karena karunia Allah. Kasihnya kepada Allah tidak tergantikan oleh berkat dan posisinya, sehingga ia lulus ujian. Dan Allah mengangkatnya kembali, naik level menjadi orang kedua di Mesir.

Saat kita mencapai titik-titik keunggulan dalam kehidupan kita, Tuhan mengijinkan kita mengalami goncangan-goncangan. Hal itu semata-mata untuk. menguji kita apakah kita siap untuk kembali naik level, dengan tetap mengasihi Allah, lebih dari yang lain.

(Roma 6:11-19) Setiap kita melakukan apapun, hendaklah kita memandang Allah. Kita telah mati bagi dosa dan kita hidup bagi Dia. Ketika dunia dan segala keinginannya menarik kita, tetaplah diam, karena kita telah mati bagi dosa. Namun ketika Allah memanggil, kita segera merespon dan membuktikan bahwa kita mengasihi Tuhan lebih dari dunia.

Amin, Tuhan Yesus memberkati.