Ringkasan Khotbah Ibadah Raya
Tanggal : 28 Juli 2024
Pembicara : Pdt. Kornelius Abraham
Tema : Apakah Saya Mengasihi Saya?
Ayat Pokok : Yoh 12:25-26
Link : https://www.youtube.com/watch?v=Hlwo3lCBIwY

Kita harus memiliki prinsip hidup mengasihi, terutama mengasihi Tuhan. Kita juga harus mengasihi diri sendiri. Bagaimana caranya kita mengasihi diri sendiri, namun tetap mengasihi Tuhan di atas segala-galanya.

(2 Raj 5:10-12) Saat Naaman kecewa ketika melalui pelayannya Elisa memerintahkan Naaman untuk mandi di sungai Yordan, Naaman tengah mengasihi dirinya sendiri, namun tidak relevan dengan kehendak Allah. Ia merasa derajatnya lebih tinggi dari Elisa, sehingga ia tersinggung dengan perlakuan Elisa.

Saat kita mengasihi diri sendiri dengan tolak ukur hanya ke diri sendiri, kita perlu untuk bertumbuh. Seiring dengan pertumbuhan bersama Tuhan, kita semakin relevan dengan Tuhan. Dalam prosesnya, kita sebenarnya sedang mengasihi diri sendiri. Semakin kita relevan dengan Tuhan, orientasi kita dalam mengasihi diri sendiri akan diperbaiki.

Ketika Tuhan membuat kita excellent dan mengangkat kita untuk naik ke level yang lebih tinggi, kita diuji apakah kita tetap mengasihi Allah. Saat kita mengasihi Tuhan dengan orientasi agar kita tetap menerima berkat dan mempertahankan status excellent, maka kita mengasihi diri sendiri namun masih dengan syarat transaksional dengan Tuhan.

(Luk 18:18-21) Seorang muda bertanya kepada Yesus bagaimana caranya untuk beroleh hidup yang kekal. Anak muda itu telah mengikuti perintah-perintah Allah yang tertulis di kitab suci, namun kasihnya kepada Allah berorientasi kepada kasihnya kepada diri sendiri agar mendapatkan hidup yang kekal. Hidupnya telah ada di level excellent namun kasihnya kepada diri sendiri masih bersifat transaksional. Ketika Yesus memintanya untuk naik ke level tertinggi, untuk mengasihi Allah lebih dari mengasihi diri sendiri, dia gagal.

(Yoh 12:25-26) Saat kita mengasihi diri sendiri menggunakan kenikmatan dunia sebagai tolok ukur, kita sebenarnya sedang tidak mengasihi diri sendiri. Karena barangsiapa mencintai dirinya sendiri lebih daripada Tuhan, maka ia akan kehilangan nyawanya.

Saat kita bertumbuh dalam pengenalan akan Allah, maka kita akan bertumbuh dalam kedewasaan. Ketika kita memiliki pengenalan yang dalam akan Allah, kita akan percaya kepadaNya. Saat Ia meminta kita meninggalkan hal-hal duniawi, kita akan melakukannya karena kita sangat mengenalNya dan percaya kepadaNya

(Gal 5:16-18) Hiduplah dalam Roh, agar kita dapat mematikan keinginan daging yang tidak ingin melepaskan kenikmatan duniawi. Bertumbuhkah dalam pengenalan akan Allah, agar kita semakin dewasa, dan kita akan makin mengasihi Allah tanpa mengharapkan keuntungan untuk diri sendiri. Naikkan Roh dan matikan Daging, maka kita akan mampu mengasihi Allah, sekaligus mengasihi diri sendiri.

Amin, Tuhan Yesus memberkati.