Ringkasan Khotbah Ibadah Raya
Tanggal : 1 September 2024
Pembicara : Pdt. Bondan Abraham
Tema : Menyala Abangkuh
Ayat Pokok : Kel 30:22-33
Link : https://www.youtube.com/watch?v=zNGzJTbEAN4

(Kel 30:22-33) Pada zaman Musa, Allah mengatur cara peribadatan bangsa Israel dan alat / perkakas yang digunakan untuk ibadah. Alat-alat tersebut harus dikuduskan menjadi alat Tuhan. Orang yang melayani Allah harus kudus, tidak boleh orang sembarangan (1 Sam 10:1, 1 Raj 19:16). Diurapi berarti dikuduskan oleh Allah untuk tujuan tertentu.

(1 Sam 10:6) Di perjanjian lama, ketika Raja, Imam atau Nabi diurapi oleh Allah, maka Roh Tuhan akan menguasainya dan ia akan berubah menjadi manusia lain. Roh Tuhan berkuasa atasnya (1 Sam 10:6, 16:13). Orang yang diurapi akan dipenuhi oleh Roh Kudus (Bil 11:25, Yes 61:1).

(1 Sam 19:23-24, Yes 59:21, Bil 11:25) Di perjanjian lama, orang yang dipenuhi Roh Kudus dihinggapi oleh Roh Allah. Namun Roh Allah dapat diambil kembali oleh Allah bila orang tersebut melakukan pelanggaran (1 Sam 16:14, Maz 51:11).

(2 Kor 1:21-22) Di perjanjian baru, definisi diurapi lebih diperluas dari pada perjanjian lama. Mereka sama-sama dipilih dan diurapi Allah untuk dipakai dengan tujuan tertentu. (Efe 1:13) Di Perjanjian Lama, Allah memilih langsung orang yang diurapiNya. Namun di perjanjian baru, Tuhan ingin memilih seluruh dunia, memberikan kesempatan yang sama kepada semua orang. Mereka yang dipilih berdasarkan kesepakatan dan perjanjian kedua belah pihak. Orang yang dipilih harus take action dengan percaya kepada Allah dan dimeteraikan oleh Roh Allah. Allah setia dan tidak pernah membatalkan perjanjianNya. Perjanjian batal hanya apabila manusia yang membatalkan perjanjiannya (Ibr 6:6)

(Yoh 14:16-17) Di Perjanjian Baru sama seperti di Perjanjian Lama, orang-orang yang dipilih dan diurapi Allah akan dipenuhi oleh Roh Kudus. Di Perjanjian Baru, Roh Kudus yang diberikan akan tinggal selama-lamanya. Setiap orang yang percaya diberikan Roh Kudus sebagai meterai. Roh Kudus sebagai meterai tidak sama dengan penuh Roh Kudus. Di Perjanjian Baru, orang yang diurapi tidak langsung penuh Roh Kudus, tapi bertahap. Orang yang dipilih harus bertumbuh dan relevan dengan Allah terlebih dahulu.

(Kis 2:1-4) Tanda orang dipenuhi Roh Kudus, ada lidah-lidah api yang menyala dan hinggap di atasnya. Mereka yang diurapi akan membawa perbedaan di lingkungannya. Mereka yang dipenuhkan Roh Kudus juga berbicara dengan bahasa lain. Hal ini sebagai “tanda” dan dapat diberikan kepada siapa saja, berbeda dengan karunia kepenuhan Roh Kudus.

Diurapi harus menjadi salah satu nilai yang kita miliki, agar kita berbeda di tengah dunia. Kita berbeda dengan membawa nilai Allah dalam hidup kita. Untuk itu kita perlu dipenuhkan Roh Kudus.

Amin, Tuhan Yesus memberkati.