Ringkasan Khotbah Ibadah Raya
Tanggal : 17 November 2024
Pembicara : Pdt. Bondan Abraham
Tema : Anointed Series: Masih Berbuah Buah Roh
Ayat Pokok : Gal 5:22-23
Link : https://www.youtube.com/watch?v=yEtXuG1PU0A

Tema gereja kita tahun ini ialah Reposition: Strong Value. Bagaimana kita akan menempatkan diri kita di tengah-tengah dunia dengan nilai-nilai yang kuat. Minggu ini kita akan melanjutkan pembahasan untuk nilai ke-4 yaitu anointed atau diurapi. Nilai ini adalah tentang urapan Roh Kudus atas hidup seseorang, sehingga ketika ada di tengah-tengah dunia, dia memiliki cara hidup yang berbeda sehingga dunia bisa melihat dan memuliakan Allah.

Anak-anak Tuhan yang merupakan ciptaan baru, seyogyanya hidup dalam Roh dan akan menghasilkan Buah Roh. Minggu ini kita akan melanjutkan pembahasan dari Buah Roh.

Kesabaran
Sebagai anak-anak Tuhan yang diurapi, kita harus memiliki kesabaran yang berbeda dengan dunia. Anak-anak Allah yang telah menjadi manusia baru harus memiliki kesabaran yang disertai dengan ketekunan, yaitu tekun untuk bersabar (Kol 1:9-12). Tekun bersabar sifatnya bukan hanya pada waktu tertentu saja, tapi dalam setiap kesempatan. Tekun dan sabar menjadi identitas kita.

(Ibr 12:1-3) Saksi-saksi iman adalah orang-orang yang tekun. Dosa sudah mengintip orang-orang yang tidak sabar. Karena itu, kita harus bertekun untuk kesabaran. Saat kita dihadapkan pada situasi yang membuat kita sulit untuk bersabar, ingatlah selalu bahwa Tuhan selalu bersama dengan kita. Mari kita tekun untuk bersabar agar kita dapat selalu sabar secara konsisten.

Kemurahan
(Rom 2:4, 5:10) Kemurahan adalah ketika kita masih seteru Allah, tapi Allah perdamaikan melalui AnakNya. Murah hati adalah, ketika kita tahu seseorang tidak layak untuk menerima kasih kita, namun kita tetap mengasihi dan memberi.

(2 Kor 9:10-11) Kemurahan hati yang dikehendaki Allah adalah ketika kemurahan / pemberian kita membangkitkan syukur kepada Allah. Kita harus bergaul erat dengan Roh Kudus, agar kita peka akan kehendak Allah yang mengetahui waktu yang tepat, tempat yang tepat, momen yang tepat dan kepada orang atau pihak yang tepat.

Kebaikan
Dunia dan hampir semua agama mengajarkan manusia untuk menjadi baik. Namin kebaikan yang merupakan buah roh, bukanlah kebaikan yang membabi buta.

(1 Tes 4:3-6) Kita yang bergaul erat dengan Roh Kudus, diharapkan memiliki Kebaikan yang murni / tulus, tanpa ada motif untuk memperdaya orang lain. Janganlah kita berbuat baik hanya untuk “menanam budi” kepada seseorang. Jangan juga kita berbuat baik agar orang lain juga berbuat baik kepada kita.

Kesetiaan
(Luk 16:11) Setia erat kaitannnya dengan kepercayaan. Dunia mengenal kesetiaan yang dapat dibeli dengan pemberian bantuan / manfaat. Namun kesetiaan yang diharapkan pada kita adalah kesetiaan yang merupakan identitas kita sebagai anak Allah (2 Tim 2:13). Apapun perlakuan atau kondisi kita, kita akan tetap setia dan percaya kepada Allah. Untuk itu kita harus bergaul karib dengan Tuhan agar kita percaya kepadaNya.

Kelemah-lembutan
(1 Pet 3:15-16) Lemah lembut yang diharapkan Allah bukan hanya seperti kelemah-lembutan yang dikenal dunia. Saat kita berinteraksi dengan orang-orang yang berusaha mempengaruhi kita untuk menjadi serupa dengan mereka, kita harus bertahan dan memberikan teladan yang baik.

Penguasaan Diri
Orang yang tidak dapat mengendalikan diri sama seperti kota dengan tembok yang roboh (Ams 25:28). Mereka yang tidak dapat menguasai diri akan sangat dekat dengan dosa. Penguasaan diri diberikan Tuhan kepada kita yang bergaul karib dengan Roh Kudus.(Lihat khotbah tanggal 11 Jun 2023)

Dengan kita bergaul karib dengan Roh Kudus, kita akan memiliki Buah Roh yang membuat kita berbeda dari dunia. Sehingga dunia akan melihat dan ikut memuliakan Allah.

Amin, Tuhan Yesus memberkati.