Ringkasan Khotbah Ibadah Raya
Tanggal : 8 Desember 2024
Pembicara : Pdt. Bondan Abraham
Tema : Nilai Yang Kuat
Ayat Pokok : Hakim-hakim 6:1-40
Link : https://www.youtube.com/watch?v=WdjK-G8V-m0

Sebagaimana bangsa Israel di masa gereja mula-mula, kita anak-anak Tuhan tersebar di seluruh dunia. Walaupun kita hidup di dalam dunia dan bergaul dengan orang-orang dunia, kita diharapkan tidak menjadi serupa dengan dunia (Roma 12:2). Untuk itu kita perlu nilai-nilai yang kuat yang kita terapkan dalam kehidupan kita. Nilai-nilai yang ditanamkan di Tommorow Church, yaitu Relevant, Excellent, Love, Annointed, Serene dan Integrity. Nilai-nilai hidup ini diharapkah berakar dan menjadi bagian dalam hidup jemaat

Dalam proses pertumbuhan menuju kedewasaan rohani, kita melalui tahap-tahap:
⁃ Menjadi murid Kristus
⁃ Memiliki Dasar yang kuat
⁃ Menjadi Gereja yang kuat
⁃ Menjadi Gereja Sempurna

Dalam proses untuk memiliki dasar dan gereja yang kuat, kita akan mengalami jatuh bangun. Proses ini harus kita jalani, tidak bisa langsung dilalui dengan instan. Sepanjang kita tetap relevan dengan Allah, maka Tuhan akan membuat kita Excellent dalam setiap tahapannya. Kita tidak perlu berkecil hati saat di prosesnya mengalami kegagalan, namun jangan terjebak dalam circle jatuh bangun terus menerus. Nikmati proses yang ada sambil terus mengusahakan pertumbuhan. Hingga saatnya nanti kerohanian kita mencapai kedewasaan penuh dan Tuhan menetapkan kita menjadi gereja sempurna.

(Hakim-hakim 6:1-40) Di dalam zaman Gideon, bangsa Israel ada dalam cengkraman bangsa Midian. Bangsa Midian sangat menindas dan memaksa bangsa Israel untuk mengikuti kemauan mereka. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita juga diperhadapkan kepada arus yang sangat kuat menarik kita untuk menjadi serupa dengan dunia.

Gideon telah mengenal Allah, namun tidak memiliki pengalaman pribadi dengan Allah. Melihat penderitaan bangsanya, Gideon mempertanyakan keberadaan Allah. Allah kemudian berfirman kepada Gideon agar memimpin bangsa Israel untuk mengalahkan bangsa Midian.

Gideon meminta tanda dari Tuhan untuk meyakinkan dirinya akan firman yang diterimanya. Walaupun tidak memiliki pengalaman pribadi dengan Allah, Gideon merespon firman yang diterimanya. Dan Allah memberikan tanda yang diminta Gideon dan imannya pun mulai bertumbuh.

Setelah Gideon mengalami pengalaman pribadi dengan Allah, Gideon mulai bisa mendengar firman Allah dan Gideon merespon, walaupun secara diam-diam. Ketika Gideon diminta Allah untuk meruntuhkan patung Baal, Gideon melakukannya secara diam-diam di malam hari.

Walaupun Gideon telah menerima tanda dan pengalaman pribadi pertamanya dengan Tuhan, imannya masih belum cukup besar. Gideon kembali meminta tanda kepada Allah. Allah memaklumi kondisi Gideon dan memberikan tanda yang diminta Gideon. Dalam proses pertumbuhan rohani kita, seringkali kita membutuhkan waktu untuk menjalani proses pertumbuhan tahap demi tahap. Tuhan mengerti kondisi kita.

Sebelum berperang dengan bangsa Midian, Allah memerintahkan Gideon untuk mengurangi jumlah rakyat yang akan ikut berperang dengannya. Gideon melakukan seleksi dengan integritas dari Tuhan, yang didasari dengan damai sejahtera yang telah ia rasakan dari Allah. Ia tidak menghakimi bangsa Israel yang tidak terpilih. Ia memahami kondisi mereka dengan empati dan kasih. Saat Gideon melihat mereka yang tidak terpilih karena cara hidupnya yang belum sesuai kehendak Allah, ia juga tidak menghakimi mereka. Saat kita melihat ada teman atau saudara kita yang kurang percaya, jangan menghakimi. Mari kita bantu saling menopang dan mengusahakan pertumbuhan bersama.

Dari 32 ribu orang, Tuhan memerintahkan Gideon untuk mengurangi jumlahnya hingga menjadi hanya 300 orang. Dengan iman yang telah bertumbuh, Gideon taat dan percaya kepada Allah. Mereka pergi berperang dan menang.

Iman yang kuat didasari hanya oleh Tuhan Yesus. Mari kita bersama-sama bereposisi agar saat di tengah-tengah dunia, orang bisa melihat ada perbedaan kita dari dunia, menjadi terang dan garam di tengah dunia.

Amin, Tuhan Yesus memberkati.