Ringkasan Khotbah Ibadah Raya
Tanggal : 15 Desember 2024
Pembicara : Bpk. Alfa Wijaya
Tema : Get Connected
Link : https://www.youtube.com/watch?v=p311Y6VlEsM
Kita sudah di penghujung tahun 2024, bagaimana dengan kehidupan kita pribadi lepas pribadi? Apakah kita sudah terlibat dalam pelayanan pekerjaan Tuhan secara intim atau masih merasa takjub dan tidak mengerti atas apa yang sudah Tuhan perbuat dalam hidup kita? Pentingnya kita memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan sehingga kita menerima perkenanan-Nya yang ajaib.
(Matius 8 : 27) Terkadang kita sama seperti para murid yang setiap hari bersama-sama dengan Yesus namun tidak dapat memahami ke-Allah-an yang Dia miliki. Mukjizat pada ayat 27 ini terjadi dimulai dari ayat 23. Dalam Terjemahan Lama (TL) → Apabila Yesus naik kedalam sebuah perahu, lalu diiringkan oleh murid-murid-Nya.
Ayat 23 di atas bukan ayat hapalan favorit, ia hanya ayat keterangan, namun ayat ini menjadi awal dari pernyataan kekaguman atas perbuatan Yesus yang Ajaib. Kata kerja Mengikuti lazim dipakai dalam istilah para murid. Kata kerja Mengiringi lazim dipakai dalam istilah para hamba / bawahan. Namun, baik mengikuti atau mengiringi memiliki makna TERLIBAT. Hanya orang-orang yang terlibat dalam pelayanan Tuhan, yang akan heran dan takjub, terkagum-kagum pada karya-Nya yang Ajaib dalam hidup mereka.
Ketika murid-murid mengiringi Yesus, TERLIBAT dalam pelayanan-Nya mereka banyak melihat tanda tanda Mukjizat yang menguatkan Iman mereka. Bila ingin menerima banyak mukjizat pertolongan Tuhan, kita mesti terlibat dalam pekerjaannya Tuhan. Semakin intens keterlibatan seorang dalam pelayanan, maka akan mengasah dirinya untuk lebih dekat dan TERHUBUNG secara pribadi dengan Tuhan, sang Pemilik Hidup (sang Khalik), sehingga orang tersebut akan selalu mengandalkan dan mengutamakan Tuhan dalam hidupnya.
(Yeremia 33 : 3) Untuk terhubung, Tuhan mengajarkan kita untuk berseru, meminta kepadanya. Berseru kepada Tuhan berarti berdoa dengan sepenuh hati, dapat juga diartikan sebagai menyerahkan hidup kepada Tuhan dan melakukan semua perintah-Nya. Berseru kepada Tuhan merupakan hak istimewa yang diberikan oleh Yesus Kristus kepada orang yang menyerahkan diri kepada-Nya.
Musa dalam perjalanannya memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, ia berseru supaya Tuhan sendirilah yang berjalan bersamanya (Keluaran 33 : 15 – 16). Namun banyak sekali kita merasa terlibat, dekat dan berseru-seru sebagaimana Tuhan perintahkan, tetapi rasanya Tuhan tidak mendengar, Dia terasa jauh, kita merasa tidak terhubung. Dalam tren sekarang, dapat dikatakan seperti Wifi lemah, signal error atau bahkan lost connection!
Sedikitnya ada 5 hal yang membuat Hubungan kita dengan Tuhan menjadi demikian:
- Kejahatan dan Dosa (Yesaya 59 : 1 – 3)
- Kesombongan Rohani (Lukas 18 : 11 – 12)
- Motivasi yang Salah (Yakobus 4 : 3)
- Hati yang Bimbang (Yakobus 1 : 6 – 7)
- Tidak menghormati istri (1 Petrus 3 : 7)
Ketika kita terhubung dan doa seruan kita sampai pada Allah, maka dengan hak Prerogatifnya, kita mendapat PERKENANANNYA. Kata perkenanan berasal dari kata kerja berkenan yang berarti: merasa senang, sudi, bersedia atau setuju.
(2 Korintus 6 : 2, Kolose 1 : 10) Agar Tuhan selalu memberikan perkenanan-Nya, kita selalu harus TERHUBUNG, terkoneksi, tersambung pada 1 frekuensi yang sama → KUDUS (1 Petrus 1 : 15 – 16). KEKUDUSAN ADALAH FREKUENSI KITA DAPAT TERHUBUNG DENGAN TUHAN.
Bila kita terus menjaga hidup dalam kekudusan, kita masuk dalam bilangan yang di sebut: orang orang yang mengasihi-Nya, apa yang di dapat? “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia” (1 Korintus 2 : 9).
Amin, Tuhan Yesus memberkati.