Ringkasan Khotbah Ibadah Raya
Tanggal : 17 Agustus 2025
Pembicara : Pdt. Bondan Abraham
Tema : Damai Sejahtera bagi Rumah Ini
Link : https://www.youtube.com/watch?v=QXaplrGi0Ac

(Luk 10:5-6) Merdeka identik dengan damai sejahtera. Ada pekerja-pekerja Allah yang bekerja sebagai agen damai sejahtera, agar anak-anak Allah mengalami damai sejahtera ini.

Saat para pekerja Allah masuk ke dalam suatu komunitas, ia harus memberi salam yang menyejukkan, sehingga keberadaannya memberikan kesan yang baik. Namun walaupun sudah memberikan salam yang menyejukkan, terkadang ada orang yang tidak layak menerima damai sejahtera itu.

(Yoh 14:27, Fil 4:7) Tuhan sudah memberikan bahkan meninggalkan damai sejahteraNya bagi kita para pekerja dan murid-muridNya, yaitu damai sejahtera yang melampaui segala akal. Damai sejahtera yang melampaui segala akal berbeda dengan damai sejahtera yang dapat diterima akal. Damai sejahtera yang dapat diterima akal adalah damai sejahtera yang memenuhi keinginan kita. Sedangkan damai sejahtera yang melampaui akal adalah damai sejahtera yang kita terima walaupun kita tidak mendapatkan keinginan kita.

Kita meneruskan damai sejahtera yang kita terima dari Allah kepada dunia dengan mengatakan Damai Sejahtera bagi rumah ini. Bila ada orang yang layak maka damai sejahtera yang melampaui segala akal akan diterima oleh orang itu. Namun perlu kita perhatikan, damai sejahtera yang diterima dan dirasakan orang itu adalah damai sejahtera sebagai alat supaya mereka dapat melihat Tuhan dalam hidup kita.

Bila ada orang yang tidak layak menerima salam damai sejahtera kita, maka hal yang sama juga berlaku terhadap damai sejahtera yang ditinggalkan Tuhan bagi kita. Kita bisa tidak layak untuk menerima damai sejahtera dari Allah.

(Luk 6:43-45) Orang-orang dunia bisa tidak layak menerima damai sejahtera karena pekerja Allah yang membagikannya juga tidak layak. Jadi agar salam damai sejahtera kita diterima, pastikan dulu kita jadi pekerja yang layak menerima damai sejahtera yang melampaui segala akal dari Allah, supaya kita bisa meneruskannya kepada orang lain.

(Luk 9:23-25, Gal 5:24) Agar kita menerima damai sejahtera dari Allah yang melampaui segala akal, salibkanlah keinginan daging kita. Lepaskan keinginan dan ambisi kita, serahkan kepada Tuhan. Bukan berarti kita tidak boleh memiliki ambisi. Nikmati prosesnya dan usahakan pertumbuhannya. Dimanapun kita berasa saat ini, tetaplah berjalan bersama Tuhan.

Marilah kita perbaiki diri kita agar kita layak menerima damai sejahtera yang melampaui segala akal, dan kita dapat meneruskannya kepada orang lain.

Amin, Tuhan Yesus memberkati.