Ringkasan Khotbah Ibadah Raya
Tanggal : 7 September 2025
Pembicara : Pdt. Bondan Abraham
Tema : Damai Sejahtera Bagi Rumah Ini, Eps.4
Link : https://www.youtube.com/watch?v=s8ZCzBmAd5w

Agar dapat membagikan damai sejahtera Allah kepada komunitas atau lingkungan yang kita datangi, kita harus terlebih dahulu memiliki damai sejahtera Allah itu, damai sejahtera yang melampaui segala akal.

(Kolose 3:15) Damai sejahtera yang telah kita terima, hendaklah ia memerintah di dalam hati kita. Damai sejahtera itu harus kita usahakan untuk menjadi satu tubuh. Namun hal ini tidak pernah mudah. Iblis tidak suka anak-anak Tuhan bersatu dan menjadi satu tubuh. Sejak semula, iblis berusaha memisahkan kita dari kasih Allah.

(Mat 12:22-30) Kerajaan iblis adalah kerajaan yang terpecah-pecah. Saat mereka saling menyerang, mereka tidak dapat bertahan. Itulah cara kerja kerajaan iblis. Namun kerajaan Allah tidak demikian. Kerajaan Tuhan seharusnya satu. Damai sejahtera memerintah di dalam hati kita supaya kita menjadi satu. Kerajaan Tuhan yang seharusnya satu ini tidak boleh terpecah-pecah, karena para pekerjanya saling adu kehebatan. Barangsiapa tidak mengusahakan kesatuan bersama Tuhan, ia melawan Tuhan.

(Bil 12:1-2) Miriam dan Harun merasa lebih tinggi dari Musa. Saat itu Miriam dan Harun tidak mengusahakan kesatuan dan menghakimi Musa, sehingga Allah menegur mereka.

(Mat 16:21-23) Petrus saat mendengar Yesus harus mati, ia menolak hal itu karena tidak sesuai dengan pemikirannya akan Yesus. Karena itu Yesus menghardiknya karena apa yang dipikirkan Petrus tidak sama seperti yang dipikirkan Allah.

Berhati-hatilah agar kita tidak terjebak tipu muslihat iblis yang ingin kita terpecah-pecah sebagai tubuh Kristus.

(1 Kor 3:1-9) Seseorang yang belum dewasa dalam Kristus adalah manusia duniawi yang ditandai dengan masih adanya iri hati dan perselisihan. Mereka masih belum mempersatukan dan melawan Allah. (1 Kor 4) Janganlah saling menghakimi. Milikilah kerendahan hati. Saling menghargai dan menghormati satu sama lain, sebagai kawan sekerja Allah.

(Ibr 13:17, 1 Yoh 4:20) Hamba Tuhan berjaga-jaga atas keselamatan umatnya. Hamba Tuhan bertanggung jawab atas pertumbuhan rohani umatnya. Dukunglah hamba Tuhan sehingga dapat bekerja dan mengusahakan dengan gembira. Taatlah kepada pemimpin rohani kita. Saling menghormati antara sesama pekerja Allah.

(Efesus 5:20-21) Mengucap syukurlah saat kita dipertemukan dengan kawan sekerja Allah, walaupun kita tidak sepaham dengan mereka. Bekerja sama dengan orang-orang yang tidak sepaham dengan kita, akan mendorong kita untuk mengusahakan damai sejahtera dan kesatuan. Lepaskanlah keinginan kita dan usahakanlah damai sejahtera. Ingatlah selalu dengan tujuan akhir kita, yaitu agar kita dapat menuai jiwa-jiwa dengan kasih.

Marilah kita menjadi agen damai sejahtera, agar orang-orang datang kepada Kristus.

Amin, Tuhan Yesus memberkati.