Ringkasan Khotbah Ibadah Raya
Tanggal : 9 Maret 2025
Pembicara : Pdt. Bondan Abraham & Gio
Tema : Teman Seperjalanan
Ayat Pokok : Luk 10:1
Link : https://www.youtube.com/watch?v=LRsZwTLcKM8

(Luk 10:1) Tuhan Yesus menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua untuk mendahuluinya ke tempat yang akan dikunjungiNya.

(Ulangan 19:15) Apabila ada sengketa atau gugatan perkara, dibutuhkan keterangan dari dua atau tiga orang saksi. Dibutuhkan minimal dua orang untuk melegitimasi sebuah kesaksian. Karena itu Tuhan Yesus mengutus muridnya berdua-dua untuk melegitimasi kesaksian mereka, sehingga tidak menjadi dusta seseorang.

(Pengkhotbah 4:9-11) Berdua lebih baik dari seorang diri dari sisi keselamatan. Bila salah seorang jatuh, maka yang seorang lagi dapat menolong dan mengangkatnya.

Dalam koteks pelayanan di masa kini, kita memerlukan komunitas sebagai teman seperjalanan. Komunitas berupa kelompok kecil atau kelompok sel.

(Kis 2:41-47) Gereja menghadapi jumlah jemaat yang besar, namun dengan kedewasaan rohani yang berbeda-beda. Tuaian banyak, namun pekerja sedikit. Dibutuhkan metode yang tepat untuk melayani mereka semua. Untuk itu, terjadi perubahan metode yang semua komunal menjadi kelompok-kelompok kecil. Dan mereka bertumbuh semakin banyak dan disukai semua orang.

Mengapa harus bergerak dalam kelompok-kelompok kecil:

  • Menkader pekerja baru
  • Meratakan pertumbuhan rohani setiap individu
  • Memfasilitasi sarana belajar dan berbagi bersama

Hal-hal tersebut bisa dikerjakan dalam komunitas sel.

Dua landasan dalam komunitas sel

  1. Fellowship (Persekutuan)
  2. Dicipleship (Pemuridan)

Kerangka Fellowship:
⁃ Spaces & Boundaries (ruang & batasan)
⁃ Grace / kasih karunia

Kerangka Dicipleship
⁃ Mentorship
⁃ Role model / teladan

Spaces & Boundaries
Spaces & Boundaries dibutuhkan dalam sebuah hubungan / relationship. Hubungan dapat membawa kita naik atau turun. Hubungan yang sehat dibutuhkan untuk memastikan hubungan kita naik. Hubungan yang sehat perlu memiliki Ruang & Batasan. Ruang berfungsi untuk menempatkan seseorang sesuai tempatnya. Termasuk mengeluarkannya bila tidak sesuai pada tempatnya. Batasan berfungsi untuk melindungi apa yang penting, yaitu value kita masing-masing. Value kita harus dijaga.

Alkitab telah mengajarkan kerangka Ruang & Batasan, melalui Tabernakel. Semakin ke luar, bagian Tabernakel dapat diakses oleh lebih banyak orang. Sebaliknya semakin ke dalam, semakin sedikit orang yang dapat masuk.

Teknis menerapkan Ruang dan Batasan dalam komunitas sel:

  1. Menghormati dan tahu batasan
    ⁃ Hindari pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya terlalu pribadi
    ⁃ Gunakan pertanyaan yang lebih terbuka / self narrative
    ⁃ Hormati keputusan seseorang yang bersedia sharing hanya kepada orang-orang tertentu
  2. Golden Rules (Mat 7:12): Perbuatlah hanya apa yang kita mau orang lain berbuat kepada kita.
  3. Tidak over sharing (Mat 5:37). Jangan sharing pengalaman / kesaksian orang lain tanpa ijin.

Grace / Kasih Karunia:
Kasih karunia merupakan cara terbaik menunjukkan kepedulian kita, belas kasih dan kemurahan. Kita belajar untuk mengasihi hal-hal yang sebenarnya tidak harus kita kasihi. Hal ini adalah perpanjangan kasih Tuhan, yang telah menebus kita, walupun kita sebenarnya tidak layak untuk menerimanya.

Teknis mempraktekkan kasih karunia :

  1. Mendewasakan.
    Komsel menjadi tempat terbaik untuk melatih kedewasaan rohani kita. Kita sama-sama belajar untuk mengampuni dan diampuni, untuk menegur dan ditegur, untuk kita menerima dan diterima, dan untuk kita mengenal dan dikenal.
  2. Teman setia (Ams 17:17)
    Kasih karunia membuat kita menjadi rekan seperjalanan yang loyal dalam setiap musim. Kita mempraktekkannya dengan saling membantu, saling belajar, kita mendengarkan dan didengarkan, kita mendoakan dan didoakan, kita menyenangkan dan disenangkan, kita membagikan dan dibagikan.

Dicipleship / Pemuridan:

  1. Mentorship
    Mentorship adalah pemuridan melalui proses pembinaan, pembimbingan dan pengembangan. Di dalamnya ada komponen utama yaitu Mentor / Pembimbing dan Mentee / Yang dibimbing.

Mentorship erat hubungannya dengan kepemimpinan dan pembangunan relasi / hubungan. Orientasinya kepada manusia dan kepercayaan. Mentorship efektif untuk melahirkan pemurid-pemurid yang baru. Mentorship juga membantu mengembangkan karakter kepemimpinan kita. You don’t find great leaders. You grow them.

Teknis mentorship:

  1. Ketulusan Hati (Maz 78:72)
    Kita menaruh kepentingan orang lain di atas kepentingan kita. Ketika kita melakukannya, kita bukan hanya sedang membantu orang lain, tapi juga mengembangkan diri kita sendiri. Kita harus berkomitment, tidak hanya terlibat.
  2. Kecakapan Tangan
  • Menyiapkan komunitas sel dengan sungguh-sungguh.
  • Luangkan waktu untuk bersekutu dengan Allah
    ⁃ Rendah hati dan terus belajar
    ⁃ Manage waktu
    ⁃ Multiplikasi agar muncul pemurid-pemurid yang baru

Role Model

  1. Menjadikan diri teladan yang hidup. Tidak ada contoh yang lebih baik.
  2. Don’t teach lessons. Teach people
  3. Dengan melakukan apa yang kita katakan, kita menerapkan value Integritas

Teknis menjadi teladan / role model

  1. Memiliki hidup yang seimbang (Mat 5:16)
  2. Berpusat pada Kristus (1 Kor 11:1)
  3. Tidak terikat umur dan status (1 Tim 4:12)

(Kis 2:47, Mat 28:16-20) Mulailah dari hal kecil untuk bertumbuh bersama, untuk menjadi besar. Seperti teladan Tuhan Yesus, yang memulai pelayananNya dari dua belas murid, dan berkembang ke seluruh dunia.

Kelompok kecil dalam komunitas sel, bukan hanya bertujuan untuk sharing, tapi juga saling peduli dan pemuridan.

Amin, Tuhan Yesus memberkati.